6 Fakta Penemuan Mayat Dalam Toren di Pondok Aren, Korban Masih Hidup saat Masuk

Mayat ditemukan dalam toren air di Pondok Aren, Tangsel.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Tangerang – Warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, dibuat geger akan penemuan jasad pria dalam toren air. Kejadiannya kemarin, Senin, 27 Mei 2024 malam.

Mayat Pria dengan Kepala Pecah Ditemukan di Depan TPU Menteng Pulo

Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Polisi (Kompol) Bambang Askar Sodiq mengatakan, kejadian ini terungkap setelah pemilik rumah, Sutrisno mencium aroma tidak sedap.

Sutrisno mulanya curiga air di rumahnya berwarna keruh, mengeluarkan busa serta menimbulkan aroma tidak sedap. Oleh istrinya, dia diminta mengecek toren berukuran 1500 liter yang berada di belakang rumahnya.

100 Ribu Mayat Korban Kekejaman Bashar al-Assad Ditemukan di al-Qutafyah

Mayat ditemukan dalam toren air di Pondok Aren, Tangsel.

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

Setelah dicek dan dibuka, Sutrisno mulanya beranggapan yang ia lihat adalah bantal, dia lalu mengajak mertuanya untuk mengecek bersama. Setelah dicek oleh keduanya, barulah diketahui bahwa yang dilihat dalam toren air merupakan jasad manusia yang sudah bengkak.

Hilang 2 Hari, Siswi SMP Ditemukan Tewas Dalam Karung di Kebun Sawit Sergai

Sutrisno kemudian melaporkan penemuan jasad tersebut kepada RT-RW setempat. Jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri guna diautopsi.

Lantas, bagaimana fakta selengkapnya?

1. Evakuasi mayat dalam toren makan waktu 3 jam

Kompol Bambang mengatakan, proses evakuasi jasad yang ditemukan dalam toren air memakan waktu kurang lebih tiga jam. Menurutnya, petugas harus memotong bagian toen untuk bisa mengeluarkan jasad yang sudah membengkak itu.

"Kurang lebih 3 jam, karena sudah membengkak, jadi kalau lewat jalur torennya agak susah, makanya semalem toren sama besi penyangganya dipotong," katanya.

Kasus temuan mayat pria dalam toren.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

2. Polisi bakal cari tahu bagaimana korban bisa masuk dalam toren.

Kompol Bambang mengatakan, saat ini polisi masih menyelidiki bagaimana cara korban bisa sampai di dalam toren. Pihaknya akan mencari CCTV guna melihat aktivitas korban sebelum ditemukan tak bernyawa.

"Kemungkinan orang itu masuk sendiri, kemungkinan,” terangnya.

3. Ada tato di tubuh mayat

Kompol Bambang mengungkap, pada punggung mayat tersebut ditemukan tato bertuliskan ‘Devoy’.

“Dia memiliki tato ‘Devoy di punggung sebelah kanan,” sebutnya.

Ilustrasi Jenazah tiba di rumah sakit.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

4. Identitas mayat dalam toren

 Mayat laki-laki yang ditemukan tewas dalam toren air di Pondok Aren bernama Devi Karmawan berusia 27 tahun.

Salah seorang warga, Aliyah mengatakan, identitas jasad tersebut diketahui oleh warga yang menyaksikan. Dimana, adanya tato dengan inisial panggilan nama korban yakni, Devoy. "Itu warga sini, karena pas dievakuasi ada tanda tato inisial namanya Devoy, terus ada tato di punggungnya," katanya, Selasa, 28 Mei 2024.

5. Korban pamit mau ke curug di Bogor

Aliyah mengatakan, dirinya terakhir kali melihat korban pada Sabtu, 24 Mei 2024. Dari keterangan keluarga, korban berpamitan ke ibunya untuk pergi ke curug di Bogor, Jawa Barat.

"Saya lihat terakhir si Devoy itu pas hari Sabtu. Dia lagi main, terus barusan saya ngelayat dari rumahnya, ibunya bilang dia pamit mau ke Curug-Bogor, minta uang buat jajan, tapi malah gak pulang, tahu-tahu ditemukan meninggal dunia di dalam toren," ujar Aliyah.

Evakuasi mayat dalam toren air

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

6. Korban masih hidup saat masuk

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto menjelaskan, pria bernama Devi Karmawan (27), saat itu masih hidup waktu terendam di dalam toren rumah warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

“Saat terendam atau tenggelam di air, kondisi masih hidup,” ujar Hariyanto dalam keterangannya, Rabu, 29 Mei 2024.

Kemudian hasil autopsi, diketahui bahwa tidak ditemukan luka pada tubuh mayat pria tersebut, namun saat ditemukan jasad Devi sudah mengalami pembusukan lanjut.

Hasil autopsi ini sekaligus menjawab pertanyaan ibunda Devi, Darmiyati (55), yang merasa janggal dengan kematian anaknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya