Linda Ngaku Sering Kerasukan Arwah Vina, Ini Kata Ustaz Faizar
- Youtube Deddy Corbuzier.
Cirebon – Malinda Putri atau Linda mengungkap bahwa dirinya sering kerasukan arwah Vina karena memiliki indra keenam.
Hal tersebut diungkap Linda di hadapan awak media usai menjalani pemeriksaan di Polres Cirebon Kota terkait kasus tewasnya Vina dan Eky. Dia diperiksa pada Senin, 27 Mei 2024 malam.
Linda mengatakan, kerasukan sudah sering dialami sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dia juga menegaskan, kerasukan roh Vina tidak hanya sekali dialami.
"Saya juga sering kesurupan begitu, saya punya indra keenam," ungkap Linda.
"Jadi saya kesurupan itu tidak disengaja, kesurupan Vina itu bukan pertama kali. Sudah sering, dari kecil itu saya memang punya kelebihan begitu," lanjutnya.
Diminta mengomentari hal tersebut, Ustaz Faizar mengatakan, dalam Islam memang diyakini adanya makhluk gaib hingga fenomena kerasukan. Namun, jika disebut seseorang dirasuki arwah orang lain yang telah meninggal dunia maka itu tidak dibenarkan.
“Kesurupan arwah orang yang sudah meninggal itu tidak mungkin.. Itu hanyalah jin,” ujar Ustaz Faizar dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, dilihat Selasa 28 Mei 2024.
“Atau memang setan-setan yang berada di tempat kejadian yang merasuk (tubuh Linda),” sambungnya.
Dikatakan beliau, Alquran menjelaskan bahwa setiap ruh atau arwah orang yang sudah meninggal dunia telah ditempatkan di alam barzah.
“Dalam surat Almukminu ayat 99-100 dikatakan, arwah-arwah orang yang sudah meninggal akan selalu berada di barzah, tidak akan bergentayangan ke mana-mana sampai hari kiamat,” tegasnya.
Menurut Ustaz Faizar, arwah orang yang sudah tidak hanya dapat dijumpai di alam mimpi, bukan dalam kondisi kesurupan.
“Apalagi dipanggil untuk kemudian masuk (ke tubuh Linda) untuk menceritakan apa yang terjadi sebelum si arwah meninggal. Nah, ini tidak ada,” kata beliau.
Terakhir, Ustaz Fauzar mendua jin yang merasuk tubuh Linda adalah Jin Qarin. Ji tersebut, kata dia, bertugas membuat fitnah di kalangan manusia.
“Contohnya mengaku-ngaku sebagai roh orang yang sudah meninggal, atau kemudian menampakkan diri sebagai wujud orang yang sudah meninggal hingga berbahasa menggunakan aksen orang tersebut,” pungkasnya.