Pengukuran Arah Kiblat Dengan Lokasi Terbanyak yang Digelar Kemenag Catatkan Rekor MURI

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib
Sumber :
  • Kemenag

Jakarta – Pengukuran arah kiblat yang digelar oleh Kementerian Agama, berhasil mencatatkan rekor MURI. Dengan kategori lokasi terbanyak dari pengukuran arah kiblat tersebut.

Wakaf 100 Juta, Menag Rilis Gerakan Wakaf Uang Kementerian Agama

Dalam keterangannya, rekor ini berhasil dicatatkan karena pengukuran arah kiblat melibatkan 1.048.575 partisipan di 30 provinsi di seluruh Indonesia. Sehingga dinilai merupakan prestasi yang luar biasa. 

Penghargaan tersebut diserahkan pada kegiatan Hari Sejuta Kiblat di Auditorium Kantor Kemenag RI, Jakarta Pusat, Senin kemarin.

Menag Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas LN: Itu Arahan Prabowo dan Mayor Teddy

Tim Rekor MURI telah memverifikasi kegiatan pengukuran kiblat serentak dan menyerahkan piagam penghargaan kepada Menteri Agama yang diwakili oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib. 

Ikut mendampingi, Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah, Ismail Fahmi.

Dukung Kemenag Bikin Dirjen Pondok Pesantren, PKB: Sudah Sepatutnya Diayomi Lebih Serius

“Gelaran Hari Sejuta Kiblat melebihi target yang telah ditetapkan, dengan jumlah partisipan sebanyak 1.048.575 se-Indonesia,” ujar Adib, dikutip Selasa 28 Mei 2024.

Untuk diketahui, saat Hari Sejuta Kiblat yang digelar Kemenag, umat Islam di Indonesia melakukan pengukuran arah kiblat yang digelar secara serentak. Bertepatan dengan peristiwa Rasdhul Qiblah yang merupakan momentum saat matahari melintas tepat di atas Ka'bah, sehingga bayang-bayang benda akan lurus ke arah kiblat.

Lebih lanjut Adib menjelaskan, fenomena astronomi itu terjadi dua kali dalam setahun. Pada 2024 ini, Istiwa A'dham terjadi pada 27-28 Mei 2024 dan 15-16 Juli 2024, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Ka'bah.

Maka jelas dia, bila pada Senin tidak memungkinkan karena kondisi tertentu, maka bisa dilakukan pada Selasa ini.  

“Masyarakat masih bisa melakukannya pada pukul 16.18 WIB,” ucapnya.

Untuk pengukuran arah kiblat yang akurat perlu menggunakan tongkat lurus atau benang berbandul. Pertama kali dilakukan dengan cara menancapkan tongkat di atas permukaan yang datar. Tongkat arus benar-benar lurus. 

Setelah itu amati bayangan tongkat, tandai ujung bayangan, dan tarik garis tegak lurus dari ujung bayangan ke pusat bayangan. Garis lurus yang terbentuk dari ujung ke pusat bayangan menunjukkan arah kiblat.

“Kita bisa mengukur arah kiblat secara mandiri di lokasi masing-masing. Cukup keluar rumah dan menegakkan tongkat yang lurus pada pukul 16.18 WIB hari ini,” paparnya.

Jelas Adib, ini menjadi momentum berharga untuk umat Muslim di Indonesia untuk memperkuat keyakinan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah. 

Ia menambahkan, pencapaian rekor MURI bukan merupakan tujuan, yang lebih penting adalah kehadiran Kemenag dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.

“Tidak hanya mencatatkan rekor MURI, tetapi yang terpenting adalah Kemenag hadir dalam memberi pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya