Ikhtiar Wali Kota Benyamin Tekan Kenaikan Kasus Stunting di Tangsel
- istimewa
Pondok Aren - Pemerintah Kota Tangerang Selatan atau Pemkot Tangsel menaruh perhatian terhadap persoalan stunting. Berbagai upaya terus dilakukan salah satunya dengan rembuk stunting.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, tujuh kecamatan sudah didorong untuk melaksanakan rembuk stunting. Dia menuturkan ikhtiar itu dilakukan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam persoalan stunting.
"Untuk menemukan langkah-langkah strategik apa yang harus dilakukan oleh pemerintah kota dengan seluruh perangkatnya untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan ini secara bersama," kata Benyamin, dalam keterangannya dikutip pada Senin, 27 Mei 2024.
Menurut dia, langkah strategis itu untuk menekan angka stunting yang sebelumnya turun dari 19,9 persen menjadi 9 persen di 2023. "Kalau sekarang saat ini kita ada di angka 9,2 persen. Itu buat saya mengusik," jelasnya.
Dia mengatakan, meski terlihat ada kenaikan sedikit hanya 0,2 persen saja, tetapi hal ini tak boleh diabaikan. Benyamin minta jajarannya kasus stunting jadi perhatian serius semua pihak.
Maka itu, rembuk stunting ini juga melibatkan banyak pihak baik itu dari pemerintah, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu, hingga instansi pendidikan.
"Dalam rembug stunting ini harus ditemukan, kenapa ini kok naik 0,2 persen? Padahal, tahun lalu turun sampai 10 persen," ujarnya.
"Harusnya sekarang bayangan saya menjadi 5 persen, tapi kok malah naik. Nah, ini di rembuk stunting ini harus ditemukan penyebab dan solusi strategisnya apa," tuturnya.
Lebih lanjut, dalam rembuk stunting ini beberapa poin penting yang jadi fokus perhatian di antaranya cakupan layanan stunting.
Dia menambahkan, betapa pentingnya bisa mencari penyebab kenaikan stunting di Kota Tangsel. Dengan demikian, nanti bisa ditemukan langkah-langkah strategis yang akan diambil mengatasi persoalan tersebut.
Namun, ia menekankan untuk beberapa langkah strategis yang selama ini dilakukan mesti tetap dilaksanakan dan dioptimalkan untuk ke depannya. Ikhtiar itu di antaranya pemberian pemberian obat anti-anemia, suplemen penambah darah untuk remaja.
Lalu, upaya sosialisasi lainnya seperti treatment khusus sebelum menikah untuk memastikan remaja tak mengalami penurunan produktivitas nantinya.
Selain itu, penting juga sosialisasi pemeriksaan selama masa kehamilan, pemberian makanan tambahan bergizi sesuai kebutuhan, dan penimbangan bayi secara rutin juga jadi prioritas.
Pun, Benyamin berharap dengan kegiatan rembuk stunting, seluruh pihak terkait bisa bekerja sama dan menemukan solusi efektif untuk menekan angka stunting di Tangsel. Kata dia, kegiatan ini diharapkan jadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Tangsel.