Pekerja Migran Sumbang Devisa Rp277 Triliun untuk Negara, Hasto: Ini Kontribusi Luar Biasa
- istimewa
Jakarta – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) menyumbang devisa Rp277,7 triliun setiap tahun kepada negara. Jumlah tersebut menjadikan PMI penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor minyak dan gas (migas).
Hal itu dikemukakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan PMI ke Korea Selatan, di Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.
Lantaran itu, menurut Hasto, pemerintah harus memperlakukan para PMI dengan penuh rasa hormat. "Dari kontribusi saja sudah nomor dua setelah migas, ini kontribusi PMI sangat luar biasa Rp277,7 triliun, sehingga pemerintah memang layak memperlakukan dengan hormat," kata Hasto.
Menurut Hasto, perlindungan yang dilakukan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia(BP2MI) Benny Ramdhani kepada para pahlawan devisa itu patut diapresiasi.
Dia menilai perlindungan yang diberikan Benny terhadap PMI tidak hanya sekedar ucapan belaka. Tetapi dilakukan dengan kerja nyata. Di antaranya dengan membangun fasilitas fast track dan lounge bagi PMI di beberapa Bandara.
"Ini semenjak Pak Benny menjadi Kepala BP2MI pelayanannya sangat luar biasa, bayangkan 24 jam melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki, juga berbagai komitmennya dengan program-program yang melayani PMI," kata Hasto.
Dia juga menyoroti sikap tegas Benny yang langsung turun ke lapangan saat mendengar barang milik PMI dibongkar oleh petugas Bea Cukai dan pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat pulang ke Tanah Air.
"Saya masih ingat betul ketika koper-koper tenaga Pekerja Migran dibongkar beliau (Benny) langsung menyampaikan sikapnya bahwa mereka adalah warga negara Indonesia yang menghasilkan devisa kepada negara. Kita bangga mempunyai pemimpin seperti beliau," ujarnya.
Dia mengatakan, Benny layak diapresiasi. "Kita bangga bahwa punya seorang pemimpin yang berani mengambil suatu sikap, yang pemimpin yang memahami tugas-tugas utamanya," ujarnya.