Soal Kunker ke Luar Negeri, SYL: Untuk Kepentingan Rakyat, Ekonomi Terancam

Sidang eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, SYL
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo alias SYL mengklaim bahwa dirinya pergi kunjungan kerja ke luar negeri dilakukan karena untuk kepentingan negara Indonesia. Hal itu sekaligus membantah soal kunker ke luar negeri demi kepentingan pribadinya.

Haji Isam Pemborong 2.000 Ekskavator China Dampingi Prabowo Tinjau Proyek Cetak Sawah di Merauke

SYL mengatakan hal tersebut ketika dirinya diberikan kesempatan untuk memberikan sebuah tanggapan kepada saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan.

Sidang Syahrul Yasin Limpo, SYL

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Kunjungan Prabowo ke Luar Negeri, Anindya: Pendekatan Proaktif Indonesia dengan Global

“Bahwa dari semua yang disampaikan, ini berkaitan dengan urusan dengan pertanian, urusan makan Indonesia, dimana membahas soal makanan semua aspek dalam kehidupan bangsa ini,” ujar SYL di ruang sidang Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Senin 27 Mei 2024.

SYL mengatakan, kunjungan kerja yang dilakukannya itu karena sudah sesuai keputusan rapat kabinet yang digelar oleh Pemerintah.

Presiden Prabowo Bakal ke Luar Negeri Selama 16 Hari

Dia menuturkan bahwa kunjungan kerja itu dilakukan karena Indonesia memerlukan banyak cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di saat pandemi Covid-19.

“Bahwa oleh karena itu, memang apa yang dilakukan, apalagi untuk pejalan dinas itu, memang disepakati dalam kabinet oleh semua menteri untuk melakukan diskresi. Kalau emang ini memang untuk kepentingan rakyat,” kata SYL.

SYL juga menuturkan bahwa kunker itu dilakukan karena saat pandemi Covid-19 dalam keadaan terpuruk.

Oleh sebab itu, dirinya melakukan berbagai kebijakan untuk mengembalikan keadaan Indonesia yang dilanda pandemi.

Sidang Syahrul Yasin Limpo, SYL

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Itu yang mau saya jelaskan yang mulia bahwa sebenarnya ini memang karena ada suasana dan kondisi Indonesia yang tidak seperti yang kita rasakan hari ini bapak,” kata SYL.

“Itu suasana mencekam, ekonomi terancam dan (dalam ) 3 tahun yang tumbuh hanya Kementerian Pertanian, 18,2 persen, yang lain mines bapak,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya