Perhelatan WWF ke-10 di Bali Sukses, Putu DPR: Ini Momen Bersejarah

Presiden Jokowi dan Wakil Ketua BKSAP Putu Rudana Supadma.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta - RI dinilai sukses jadi tuan rumah perhelatan World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 di Bali, sejak 18-25 Mei 2024. Agenda WWF yang kali pertama di Tanah Air itu berjalan aman dengan kehadiran berbagai tamu seperti delegasi parlemen sejumlah negara.

Rocky Gerung: Statistik Andika Perkasa Merangkak Menanjak di Jateng, Jokowi Mulai Cemas

Anggota biro komite Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Pembangunan Keberlanjutan, Putu Supadma Rudana menyebut keberhasilan RI sebagai tuan rumah WWF karena peran pemerintah RI termasuk Presiden Jokowi serta jajaran menterinya.

Dia menuturkan beberapa menteri yang punya peran penting dalam penyelenggaraan WWF di Bali adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Soal Dukungan Jokowi ke Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng, Begini Analisa Pengamat

Dia juga mengapresiasi aparat keamanan dan pimpinannya mulai Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, serta Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

“Tentunya, para aparat keamanan baik TNI, Polri, Paspampres serta jajarannya telah melaksanakan pengamanan dan pengawalan kegiatan WWF ke-10 di Bali ini dengan baik, sehingga event internasional bisa lancar dan aman,” kata Putu, dalam keterangannya, Jumat, 24 Mei 2024.

Anggota DPR Minta Kapolri Tak Beri Ruang ke Oknum Polisi Pembeking Pelaku Kejahatan

Wakil Ketua BKASP DPR RI, Putu Supadma Rudana dan Menteri PUPR Basuki H.

Photo :
  • istimewa

Pun, dia menuturkan peran delegasi DPR RI yang ikut bantu sukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IPU terkait Forum Air Dunia tersebut. Dia menyebut WWF di Bali sebagai bentuk kolaborasi antara DPR dengan pemerintah.

"Ini momen bersejarah, baru pertama kali dari 10 kali penyelenggaraannya, World Water Forum mengadakan pertemuan tingkat parlemen yang secara resmi menggandeng DPR RI sebagai host dan IPU,” jelas Anggota Komisi VI DPR RI ini.

Putu menceritakan sebelum ajang WWF di Bali, dirinya terus berkoordinasi dengan Menteri PUPR Basuki yang mewakili pemerintah. Setelah itu, Putu langsung bergerak berkoordinasi dengan Parlemen Dunia (IPU) untuk mewujudkan keinginan pemerintah tersebut. Koordinasi itu juga langsung dengan Presiden World Water Council Loic Fauchon.

"Dan, Pak Basuki Menteri PUPR di DPR beberapa waktu lalu agar IPU turut serta berperan dalam forum air dunia ini. Inilah hasilnya first parliamentary meeting World Water Forum yang ke-10 bisa terwujud," ujar Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu.

Putu yang juga sebagai rapporteur punya tanggung jawab terhadap keseluruhan laporan parliamentary meeting. Dia bilang ada beberapa poin penting yang jadi sorotan dalam WWF ke-10 di Bali. Upaya itu dengan memastikan air sebagai salah satu agenda utama parlemen dan mendorong dialog di tingkat regional dan internasional.

Selanjutnya, yang kedua, perspektif komunitas dan populasi lokal penting dalam upaya global untuk memastikan keadilan dan keamanan air. Selain itu, juga memastikan setiap langkah yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan mempertimbangkan pengetahuan tradisional.

Lalu, yang ketiga, dia menyebut pengelolaan air berkelanjutan memainkan peran penting untuk membangun ketahanan masyarakat dan ekosistem. Hal itu juga untuk mendukung adaptasi perubahan iklim sejalan dengan tujuan iklim yang disepakati secara internasional.

Sementara, keempat yaitu tantangan terkait air melampaui batas negara, kebutuhan akan peningkatan diplomasi dalam mengelola sumber daya air. Lebih lanjut, dia berharap implementasi akan terakselerasi karena Bali menjadi Pusat dari Forum Air Dunia.

"Tentu forum menjadi begitu penting dan komprehensif, dan saatnya berbagai implementasi dan karya di akselerasi terkait ketahanan dan keadilan air dan ketersediatan sanitasi yang layak dan baik," kata legislator asal Bali tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya