Kecelakaan Bus Study Tour Pelajar di Tol Jombang, Tim Investigasi: Kecepatan Bus Melebihi Batas

Tangkap layaran rekaman CCTV kejadian laka bus pariwisata. (Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Jombang –  Tim investigasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemukan fakta baru dalam insiden kecelakaan bus pariwisata Bimario di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto (Jomo).

Mayat Pria dengan Kepala Pecah Ditemukan di Depan TPU Menteng Pulo

Dari hasil pemeriksaan GPS milik perusahaan bus pariwisata Bimario, diketahui bahwa bus saat melaju di jalur KM 695+400 jalan tol Jombang-Mojokerto melebih batas kecepatan yakni 100 kilometer per jam. 

Koordinator Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Trowulan, Imam Nawaji menjelaskan dari pemeriksaan GPS di perusahaan, sopir membawa kendaraan dengan kecepatan 108 km/jam. Padahal batas kecepatan saat melaju di jalur tol maksimal 80 hingga 100 km/jam.

Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Ilustrasi Polisi olah TKP

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

"Kalau dari GPS menunjukkan kecepatan waktu 108 kilometer per jam, itu pernyataan perusahaan yang dikontrol dari GPS," kata Imam, Jumat, 24 Mei 2024.

Posko Digital Data Kecelakaan Online Bakal Diterapkan saat Arus Libur Natal dan Tahun Baru

Selain itu, pihaknya juga melakukan pengecekan kondisi kendaraan apakah masih layak jalan atau tidak. Sebab di lokasi ditemukan jejak pengereman bus.

"Spidometer belum kita ketahui apakah itu hidup atau tidak, yang pasti hasil uji kelayakan memenuhi syarat ban kendaraan juga memenuhi syarat," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa dalam peristiwa kecelakaan maut kemarin, terdapat faktor human error. Namun, hal itu berdasarkan dari pengakuan dari sopir bus pariwisata Bimario.

"Kalau kita tanya secara langsung memang dari faktor manusia, jadi sudah jelas kendaraan sudah dicek, dan sebagainya sudah fix, dan sopir mengakui bila ngantuk saat mengemudi," tuturnya.

Ia menyebutkan, sopir nekat memaksakan untuk melanjutkan perjalanan, padahal sopir sudah mulai merasakan kantuk. "Dan sebelumnya sudah mau istirahat tapi nanggung, karena sudah dekat dengan exit tol," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus study tour SMP PGRI Wonosari, Malang ini mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 14 orang mengalami luka dalam kecelakaan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya