Dirjen Bimas Islam Kemenag Terpilih Menjadi Ketua Badan Wakaf Indonesia

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin
Sumber :
  • Kemenag

Jakarta – Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama atau Kemenag, Kamaruddin Amin, dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) masa bakti 2024-2027.

Rapat Kerja Nasional, Pimpinan Kemenag Tegaskan Komitmen Lebih Melayani Umat

Penetapan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden yang diteken oleh Presiden Jokowi, yang berdasarkan hasil rapat pleno yang digelar di Kantor BWI Pusat Jakarta Timur. 

Sementara Kamaruddin mengatakan, ke depan dirinya ingin mewujudkan visi agar BWI bisa meningkatkan kualitas an kuantitas perwakafan di Indonesia. Menurutnya, BWI juga dapat mendukung program pembangunan nasional dan pemberdayaan sosial.

Wakaf 100 Juta, Menag Rilis Gerakan Wakaf Uang Kementerian Agama

“Kami punya visi ingin menjadikan BWI sebagai lembaga yang berperan strategis untuk meningkatkan kualitas perwakafan di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas,” ujar Kamaruddin di Jakarta, dikutip Rabu 22 Mei 2024

Potensi wakaf di Indonesia, jelas Kamaruddin, sangat besar. Maka Langkah yang dilakukannya adalah memaksimalkan kualitas perwakafan. Baik itu berupa wakaf benda tidak bergerak seperti wakaf uang yang selama ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Menag Pangkas 50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas LN: Itu Arahan Prabowo dan Mayor Teddy

“Untuk memastikan keamanannya, kami menekankan pentingnya sertifikasi wakaf,” tegasnya.

Salah satu tugas penting BWI, lanjutnya, yakni melakukan pembinaan dan peningkatan kualitas nazir, yang merupakan pengelola wakaf. 

Nazir adalah bagian penting dari ekosistem perwakafan. Peningkatan kapasitas nazir juga menjadi prioritas agar pengelolaan wakaf dapat dilakukan dengan optimal .

“Untuk memaksimalkan potensi wakaf, kita butuh nazir-nazir berkualitas. Ini menjadi salah satu tugas BWI untuk memberi pembinaan dan peningkatan kualitas nazir,” katanya.

BWI juga akan berkolaborasi dengan seluruh mitra strategis. Baik itu kementerian/ lembaga, perbankan, serta ahli-ahli keuangan. Ini dilakukan dalam rangka memaksimalkan potensi wakaf. Ia berharap, ke depan, wakaf dapat berfungsi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

Pihaknya juga berencana melibatkan elemen masyarakat, penyuluh, Ormas Islam, dan penghulu sebagai duta wakaf untuk menyampaikan pentingnya wakaf kepada masyarakat. 

"Agar masyarakat, terutama generasi muda Indonesia bisa menjadikan berwakaf sebagai gaya hidup,” tandasnya.

Agenda pisah sambut pengurus lama BWI dengan yang baru digelar di Le Meridien Sudirman, Jakarta. Acara pisah sambut itu dilanjutkan dengan Rapat Kerja (Raker) untuk membahas rencana kerja ke depan dan memulai aktivitas resmi pengurus baru.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya