Diskusi People's Water Forum di Bali Dipaksa Bubar, Polisi Sebut Tak Ada Pemberitahuan
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Bali - Diskusi People's Water Forum (PWF) yang digelar Senin, 20 Mei 2024, kemarin, di salah satu hotel di Bali dibubarkan. Acara tersebut digelar bertepatan dengan acara World Water Forum ke-10 di Pulau Dewata.
Terkait hal ini, polisi pun angkat bicara. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus mengklaim, sejatinya Polda Bali memang tak menerima pemberitahuan terkait penyelenggaraan diskusi tersebut. Namun, polisi berdalih juga tak tahu-menahu perihal pihak yang melakukan pembubaran.
"Polda Bali tidak mengetahui ada kegiatan yang dilakukan di hotel tersebut, dan juga rencana pihak-pihak yang melarang atau menghentikan kegiatan tersebut," kata dia, Selasa, 21 Mei 2024.
Dirinya mengatakan, sampai sekarang tak ada laporan yang masuk ke kepolisian perihal perselisihan dalam pembubaran acara itu.
Berdasar informasi yang didapat polisi, pembubaran diketahui dari live Facebook salah satu aktivis dalam diskusi. Dalam live Facebook itu dikatakan yang meminta diskusi dibubarkan adalah kelompok PGN.
"Ini masih kami dalami dan kami belum tau pasti apa masalahnya dan siapa-siapa yang misskomunikasi tersebut, karena sampai saat ini belum ada laporan resmi kepada Kepolisian," katanya.
Lebih lanjut dia mengungkap, acara penyampaian pendapat harus disertai dengan pemberitahuan sebagaimana aturan Undang-Undang Penyampaian Pendapat di Muka Umum. PWF terkesan diam-diam menyelenggarakan acara, kalau memang tak memberitahukan. Tapi, acara tersebut digelar secara live di media sosial.
"Masalahnya bahwa PWF tidak mematuhi aturan dalam UU penyampaian pendapat di muka umum, tidak ada pemberitahuan sebagaimana aturan tersebut, bahkan cenderung kegiatan diam-diam disebar melalui medsos," ujar dia lagi.
Sebelumnya, acara diskusi People’s Water Forum di Bali dibubarkan paksa oleh puluhan massa Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN), Senin, 20 Mei 2024. Massa PGN beberapa kali mendatangi tempat kegiatan dan meminta pelaksanaan PWF 2024 untuk dihentikan.
Padahal PWF 2024 adalah sebuah forum masyarakat sipil yang ditujukan sebagai ruang untuk mengkritisi privatisasi air, dan mendorong pengelolaan air untuk kesejahteraan rakyat.
Kelompok Ormas PGN diduga memaksa dan mengintimidasi peserta diskusi dengan melakukan perampasan banner, baliho, dan atribut agenda secara paksa, dan bahkan melakukan kekerasan fisik kepada beberapa peserta forum.