Salim Said Wafat, Prof Didik: Kesadaran Intelektualnya Tinggi

Guru Besar Universitas Pertahanan, Salim Said
Sumber :
  • tvOne

Jakarta – Prof. Salim Said, tokoh pers dan perfilman nasional yang juga pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko, meninggal dunia pada Sabtu, 18 Mei 2024. Prof Salim dikenang sebagai salah satu tokoh yang memiliki kesadaran intelektual tinggi.

10 Negara yang Menawarkan Pendidikan Gratis untuk Mahasiswa Internasional

Selain memiliki intelektual tinggi, Prof Salim juga dinilai sangat tekun dalam bidang yang digeluti mulai dari politik hingga militer.

"Meskipun Salim Said dikenal sebagai penulis film dan menekuni dunia wartawan, tetapi kesadaran intelektualnya dalam bidang politik militer lebih bergelora," kata Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J. Rachbini dalam keterangannya, Minggu, 19 Mei 2024.

Istilah Pendidikan yang Harus Diketahui Orang Tua di Indonesia

Salim Said (kiri) dan Prof. Jiri Pehe dari The New York University di Praha

Photo :
  • VIVAnews/Azis Nurwahyudi

Dia juga menilai Prof Salim memiliki kesadaran politik yang sangat kuat, terutama blending dengan kesadaran nasionalisme.

Majelis Masyayikh: UU Pesantren Memberi Landasan Hukum Menjamin Kemandirian dan Kekhasan

"Catatan dari kesadaran intelektualnya terlihat dari ribuan buku yang menjadi harta paling berharga bagi dirinya," ucap dia.

Seperti diketahui, Prof Salim Said merupakan seorang wartawan senior, pengamat sekaligus penulis buku yang sudah banyak merilis berbagai judul bertemakan film, politik dan juga militer.

Prof Salim Said juga merupakan seorang intelek ternama di Indonesia, dirinya pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Psikologi, sayangnya tidak berlanjut.

Dia lebih memiliki jurusan sosiologi di universitas yang sama dan dinyatakan lulus pada tahun 1976. Kemudian, dirinya tidak berpuas diri dalam menimba ilmu.

Hal tersebut dibuktikan dengan berangkatnya Prof Salim Said ke Amerika Serikat, untuk melanjutkan pendidikan di Ohio State University.

Tidak tanggung-tanggung, dirinya meraih tiga gelar sekaligus di sana, yakni magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya