Gunung Semeru Erupsi 14 Kali dalam Sehari, Masyarakat Diimbau Tetap Siaga

Kawasan Gunung Bromo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

Lumajang - Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami erupsi sebanyak 14 kali dalam sehari pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Gunung Semeru Erupsi 3 Kali hingga Rabu Pagi, Letusan Kolom Abu Capai 1 Km dari Puncak

Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.06 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.

"Memang benar Gunung Semeru mengalami belasan kali erupsi pada Sabtu (18/5) dan hal tersebut wajar, karena statusnya pada level III atau siaga. Justru yang berbahaya kalau tidak erupsi setiap hari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono saat dikonfirmasi per telepon di Lumajang, Minggu.

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Gunung Semeru erupsi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru

Photo :
  • ANTARA/HO-PVMBG

Menurutnya, aktivitas warga tidak terganggu dengan erupsi yang terjadi beberapa hari terakhir, karena warga yang berada di lereng Gunung Semeru beraktivitas seperti biasanya dan tidak ada hujan abu vulkanik yang mengguyur pemukiman warga setempat.

Mensos Jamin Kebutuhan Para Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Sudah Tercukupi

"Masyarakat sudah memahami karakter erupsi Gunung Semeru, namun kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap siaga apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi yang berdampak pada aktivitas warga," tuturnya.

Erupsi kedua tercatat pada pukul 06.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak, kemudian erupsi ketiga pada pada pukul 07.19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl.

Selanjutnya, erupsi ke-14 terjadi pada pukul 21.29 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak. Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

Kolom abu vulkanik dengan intensitas tebal membumbung akibat aktivitas erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Rabu, 28 Februari 2024.

Photo :
  • ANTARA

Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya