Lupa Jalan ke Hotel, Jemaah Bisa Minta Bantuan Petugas Haji di Masjid Nabawi

Petugas Haji Indonesia sedang mendampingi jemaah di Masjid Nabawi Madinah
Sumber :
  • Media Center Haji 2024

VIVA Nasional – Saat melaksanakan ibadah wajib dan ibadah sunnah di Masjid Nabawi, sebagian jemaah lupa jalan ke penginapan. Ini salah satunya disebabkan jemaah masuk dan keluar di gerbang yang berbeda.

Strategi Bank Muamalat Bidik Potensi Besar Segmen Tabungan Haji Anak

Mengantisipasi ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menempatkan sektor khusus di Masjid Nabawi yang bertugas melakukan pelindungan kepada jemaah.

Kepala Sektor Khusus (Seksus) Nabawi, Surnadi mengatakan, seksus itu gabungan antara pembimbing ibadah, pelindungan jemaah (linjam), dan anggota tepung (tenaga pendukung), ditambah pelayanan lansia.

Dahnil Anzar Ingatkan Pesan Presiden Prabowo Jangan Main-main Dengan Pengelolaan Haji

Anggotanya berasal dari beragam unsur instansi, mulai TNI/Polri dan beberapa instansi lainnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Hajj Expo 2024 Dibuka, BPKH Ajak Masyarakat Rencanakan Haji Sejak Dini

"Seksus akan melakukan penjagaan di pos-pos yang sudah kami tempatkan di sudut-sudut gerbang masjid. Apabila ada yang tersesat atau kesasar atau terpisah rombongan, akan di antarkan sampai ke hotel," ungkapnya, Rabu, 15 Mei 2024 di Masjid Nabawi.

"Dalam penugasan Madinah ini, kita selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan sektor yang ada, baik sektor 1 sampai dengan sektor 5," ungkap Sunardi kepada tim Media Center Haji.

Dijelaskannya lagi, sistem penjagaan di Masjid Nabawi, menggunakan 2 shift. Setiap shift. itu ada kurang lebih 14 sampai 15 orang dengan jam kerja 8 jam sampai 12 jam.

Salah seorang petugas seksus, Nurhayati menceritakan setiap selesai waktu salat, selalu ada jemaah yang terpisah dari rombongan sehingga lupa jalan ke penginapan.

"Tugas kita adalah mengantarkan jemaah ini ke penginapannya. Jika dalam waktu bersamaan ada jemaah lain yang juga tersesat, kita akan koordinasi dengan petugas sektor agar bisa dijemput," ulasnya.

Nurhayati mengaku keberadaan barcode pada kartu jemaah sangat memudahkan dalam mengenali identitas jemaah. Cukup dengan scan barcode kita dapat info tanda pengenal jemaah.

"Dari hasil scan barcode itu langsung kelihatan jemaah tersebut berasal dari kloter berapa, tinggalnya di hotel apa dan di sektor berapa. Jadi kita bisa mengantar atau menghubungi petugas sektor," tutur Nurhayati.

Dikatakan Seksus, saat masuk pelataran masjid kadang jemaah membuka sandal dan meletakkan di luar. Sehingga begitu keluar dari masjid lupa menaruh sendalnya di mana.

"Untuk itu, kami mengimbau seluruh jemaah kalau ke masjid sandalnya jangan dititipkan. Bawa plastik dan bawa sandal ke dalam masjid. Yang terpenting jangan lupa bawa ID card," pesan tim seksus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya