2 Pekerja Luka-luka Imbas Ledakan di Smelter Nikel Kaltim, Begini Kronologinya
- Reporter-News
Kaltim – Ledakan terjadi di pabrik smelter nikel yang dikelola PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) yang menyebabkan dua pekerja mengalami luka-luka.
Owner Representative PT KFI, M. Ardhi Soemargo mengonfirmasi penyebab sementara insiden di pabrik smelter nikel di Desa Pendingin Kutai Kartanegara Kalimantan Timur itu.
Menurutnya ledakan terjadi sekitar pukul 18.40 WITA pada Kamis, 16 Mei 2024, dan berlangsung selama beberapa menit.
"Insiden ini terjadi di area pembuangan slag nikel pabrik, di mana terdengar letupan keras yang disebabkan oleh kemacetan pada aliran pendingin slag," kata Ardhi dalam keterangannya dikutip Sabtu, 18 Mei 2024.
Ardhi mengatakan percikan api yang berasal dari kolam slag nikel melambung ke udara, namun para pekerja yang berada di lokasi segera melakukan tindakan pendinginan dengan alat pemadaman.
Dua pekerja yang berada dekat lokasi kejadian terkena dampak langsung dari letupan. Satu pekerja mengalami luka, sementara yang lain terkena debu. Keduanya telah menerima perawatan di Puskesmas Sanga Sanga dan kondisi mereka stabil.
"Pabrik smelter nikel kini telah kembali beroperasi normal tanpa adanya kerusakan pada sistem produksi. Tim internal kami masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab pasti dari insiden tersebut," kata Ardhi.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya protokol keselamatan di tempat kerja, terutama di industri yang berpotensi berbahaya seperti pengolahan nikel.
PT KFI telah berkomitmen untuk memperkuat langkah-langkah keselamatan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
PT KFI, sebagai salah satu pemain utama di industri nikel Kalimantan, tetap mengutamakan keselamatan pekerja dan lingkungan.
Perusahaan ini terus berupaya untuk memastikan bahwa operasionalnya tidak hanya efisien tetapi juga aman bagi semua pihak.
"Informasi lebih lanjut mengenai hasil investigasi dan langkah-langkah perbaikan yang diambil oleh PT KFI akan disampaikan kepada publik seiring dengan perkembangan situasi," kata Ardhi.