Tumpukan Material Pohon Tumbang Penyebab Banjir di Sumbar, Menurut Pusat Studi Bencana Unand

Potret aliran Sungai Batang Anai di Sumatra Barat setelah banjir bandang yang melanda daerah itu pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Fandi Yogari

Padang - Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat (Sumbar) bersama Pusat Tanggap Darurat kampus tersebut menduga penumpukan material pohon tumbang di bagian hulu sungai Batang Anai menjadi penyebab banjir bandang.

Banjir Hantam Sulsel, Akses Jalan Lumpuh Total, Kendaraan dan Rumah Terendam

"Banjir bandang ini diperkirakan akibat adanya tumpukan material pohon tumbang di lembah sungai di bagian hulu Batang Anai," kata perwakilan PSB Unand Prof Febrin Anas Ismail di Padang, Jumat, 17 Mei 2024.

Prof Febrin Anas menjelaskan tumpukan material pohon tumbang di bagian hulu sungai lama kelamaan membentuk bendungan alam. Getaran gempa vulkanik dari Gunung Marapi disertai curah hujan yang tinggi, diduga kuat sebagai pemicu runtuhnya bendungan alam tersebut.

355 Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir di Makassar

Viral, Masjid di Sumbar Kokoh Berdiri Pasca Dihantam Banjir Bandang Lahar Dingin

Photo :
  • X | harimauminang

Bendungan alam yang roboh tersebut kemudian meluncur deras menjadi banjir bandang atau yang lebih dikenal dengan sebutan galodo oleh masyarakat Minangkabau.

Detik-detik Rumah Warga di Maros Hanyut Tersapu Banjir

Studi kemasyarakatan yang dilakukan para akademisi dari kampus tertua di luar Pulau Jawa tersebut berhasil mengungkap sejumlah fakta. Pertama, kemiringan dasar sungai Batang Anai tergolong terjal. Hal itu terlihat dari kecepatan air yang relatif tinggi saat kondisi normal.

Kedua, limpahan yang terjadi akibat penyumbatan pada daerah jembatan dan penyempitan alur sungai. Loncatan pada alur yang berkelok terjadi karena pengurangan kapasitas alur sungai sekaligus adanya pengendapan material angkutan.

Selain itu, tim peneliti Unand juga menemukan belum diterapkannya sempadan sungai. Sebagai contoh, masih banyak ditemukan bangunan yang berada di pinggiran sungai.

Seorang personel TNI memantau arus Sungai Batang Katiak setelah banjir lahar dingin dari Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Photo :
  • ANTARA/Muhammad Zulfikar

Tim Unand juga telah menyusun beberapa saran yang ditujukan kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dan Balai Wilayah Sungai Sumatra V Sumatra Barat.

Rekomendasi itu yakni pembangunan sabo-dam di hulu sungai, pembangunan pengontrol kemiringan dasar sungai agar kecepatan air normal, mengembalikan fungsi jalan nasional hingga membuat peraturan tentang sempadan Sungai Batang Anai. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya