Masih Banyak Material Sisa Erupsi Gunung Marapi yang Bisa Picu Bencana Susulan, Kata Gubernur

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.
Sumber :
  • Antara

Padang - Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengingatkan masyarakat yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi untuk tetap mewaspadai potensi bencana susulan karena intensitas hujan masih tinggi.

"Berdasarkan pantauan drone Balai Wilayah Sungai Sumatra V masih ada penumpukan material sisa erupsi dalam jumlah besar di lereng Gunung Marapi. Ketika intensitas hujan tinggi, material itu bisa menyebabkan bencana susulan," kata Mahyeldi di Padang, Jumat, 17 Mei 2024.

Untuk menyikapi hal itu, kata dia, pemerintah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah berupaya untuk memitigasi potensi tersebut. Salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca.

Gunung Marapi, Sumbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

"Kita berharap modifikasi cuaca ini berhasil menekan potensi bencana susulan," kata Mahyeldi.

Kepala UPTD PSDA Wilayah Utara Sumbar Hendry Yuliandra menyebut hamparan material sisa erupsi tersebut berada sekitar tiga kilometer di atas pemukiman penduduk di Jorong Pagu-Pagu, Kenagarian Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

"Pembersihan tidak bisa dilakukan karena alat berat kita tidak bisa naik, kecuramannya tajam," kata Hendry Yuliandra.

Penjelasan BMKG soal Gempa Bumi Magnitudo 5.0 di Sumatera Barat

Ia menyebutkan jalur itu merupakan hulu dari sungai yang bermuara ke Batang Anai. Dengan itu maka potensi banjir bandang melewati Lembah Anai bisa kembali terjadi.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menganalisis peta sebaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dalam rapat koordinasi penanganan dampak bencana banjir lahar dingin di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu, 15 Mei 2024.

Photo :
  • ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Banjir Rob di Jakarta Utara: 12.000 Jiwa Terdampak, Tujuh Titik Masih Tergenang

“Ini muaranya juga Batang Anai, kalau material itu disiram hujan lebat, bisa memicu banjir bandang lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya untuk memitigasi potensi tersebut BMKG dan BNPB menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah langit Sumbar untuk menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana.

Semeru Kembali Erupsi dengan Letusan Setinggi 900 Meter, Radius Bahaya 3 Kilometer

Sebanyak 15 ton garam disiapkan untuk disemai sebanyak tiga kali penerbangan dalam satu hari dan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Operasi TMC merupakan cara modifikasi cuaca dengan menabur zat NaCl di langit menggunakan pesawat dan dianggap efektif untuk mengendalikan potensi awan hujan. (ant)

Helikopter BMKG mendarat darurat di Maros, Sulsel

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Helikopter mendarat di Lapangan Kassi Kebo Maros Baru, sekitar pada Selasa, 17 Desember 2024, sore sekitar pukul 15.30 Wita.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024