Satu Jemaah Haji Asal Lubuk Linggau Meninggal di Madinah, Dimakamkan di Baqi

Yusman Irawan, jemaah asal Lubuk Linggau meninggal dunia di Madinah dimakamkan di pemakaman baqi. (Photo: Kemenag Sumsel)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)

Palembang - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Palembang, Sumatera Selatan, kembali menyampaikan kabar duka. Satu jemaah haji yang sudah bertolak ke Arab Saudi menghembuskan nafas terakhir di Tanah Suci.

Cegah Penyelewengan, KPK Diberi Izin Pelototi Database Haji dan Umrah

Adalah Yusman Irawan bin Muhammad Yusuf Arif, jemaah kloter 2 asal Kota Lubuk Linggau. Yusman meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) King Fahd, Madinah, Selasa, 14 Mei 2024, sekitar pukul 17.25 WAS. Almarhum dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah. 

Ketua Kloter 2 Embarkasi Palembang Muslim Aswari menjelaskan, saat tiba di Madinah pada 13 Mei lalu, Yusman masih dalam keadaan sehat. Namun kemarin almarhum sakit sehingga dibawa ke Rumah Sakit King Fahd. Dan sore kemarin almarhum dinyatakan meninggal dunia di usia 64 tahun.

Hasil Mudzakarah Terkait Hukum Gunakan Nilai Investasi BPIH sampai Hukum Dam di Luar Tanah Haram

Pemakaman Baqi, Madinah

Photo :
  • MCH 2023

“Setelah melalui proses pengurusan dokumen dan pemusalaran jenazah di RS King Fahd dini hari tadi, jenazah almarhum dibawa ke Masjid Nabawi untuk disalatkan. Usai salat Subuh, sekitar pukul 04.50 WAS, almarhum dimakamkan di Pemakaman Baqi,” jelas Muslim ketika dikonfirmasi, Rabu, 15 Mei 2024. 

Tidak Ingin Ada Isu Korupsi di Musim Haji 2025, Kemenag Gandeng KPK dan Kejaksaan

Muslim menjelaskan, kloter 2 embarkasi Palembang terbang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines pada Senin pagi, 13 Mei 2024, dan tiba di Bandara AMAA Madinah pukul 13.03 WAS. Jemaah yang berangkat berjumlah 448 orang, termasuk almarhum Yusman.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan, Syafitri Irwan, selaku Ketua PPIH embarkasi Palembang, mengucapkan belangsungkawa atas kepergian almarhum.

Dia yakin almarhum meninggal dalam keadaan husnul khotimah, karena sedang dalam perjalanan menunaikan ibadah haji. “Insya Allah mendapatkan pahala haji mabrur,” jelas Syafitri. 

Karena meninggal di Madinah, almarhum akan dibadalhajikan. “Pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria,” terang Syafitri. 

Menurut Syafitri, ada tiga kelompok jemaah yang dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa. 

Pelaksanaan badal haji melalui sejumlah tahapan. Pertama, pendataan jemaah wafat sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah.

Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijjah. Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh raangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul.

Areal pemakaman Baqi di Madinah

Photo :
  • MCH / Zaky Al Yamani

Tahap selanjutnya, kata Syafitri, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksanakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

“Sertifikat badal haji diserahkan ke petugas kloter (kelompok terbang) untuk diberikan ke keluarga jemaah yang dibadalkan. Pelaksanaan badal haji ini tidak dipungut biaya atau gratis,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya