BNPB Sarankan Masyarakat Gunakan TikTok untuk Mitigasi Bencana Perubahan Iklim

Banjir bandang yang melanda aliran Sungai Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Twitter

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dan memitigasi berbagai ancaman bencana alam yang timbul akibat perubahan iklim.

Perusahaan Ini Tidak Bisa Diam saat Lihat Bencana

Direktur Mitigasi Bencana BNPB Berton Panjaitan mengatakan perubahan iklim telah memberikan dampak nyata terhadap peningkatan bencana meteorologi di Indonesia.

"Pencetus perubahan iklim perlu kita waspadai," ujarnya dalam forum diskusi Denpasar 12 yang dipantau di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024.

Banjir dan Tanah Longsor di Soppeng Sulsel, Satu Orang Hilang

Viral, Masjid di Sumbar Kokoh Berdiri Pasca Dihantam Banjir Bandang Lahar Dingin

Photo :
  • X | harimauminang

Berton mengatakan perubahan iklim menyebabkan peningkatan curah hujan maupun penurunan curah hujan yang tinggi di sebagian wilayah, suhu ekstrem, cuaca ekstrem, hingga puting beliung.

840 Dus Mi Instan dan 1.080 Selimut Diberikan ke Korban Banjir di Sukabumi

Bahkan, banjir bandang di Sumatera Barat beberapa waktu lalu akibat hujan ekstrem telah membawa material-material erupsi Gunung Marapi dan menimbulkan bencana lokal di wilayah tersebut.

Data BNPB pada 1 Januari hingga 13 Mei 2024, Indonesia mengalami 761 bencana alam. Jenis bencana paling banyak adalah banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor dengan angka masing-masing mencapai 506, 142, dan 61 kali.

Berton mengungkapkan bahwa mitigasi adalah upaya untuk mengurangi atau mencegah dampak bencana. BNPB memiliki bentuk mitigasi struktural dan nonstruktural, namun keduanya itu tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Jembatan penghubung ke dermaga kapal ikan roboh karena diterjang gelombang kencang akibat badai siklon tropis seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 8 April 2021.

Photo :
  • ANTARA/Kornellis Kaha

"Kami berharap agar membuat TikTok secara masif terhadap pengurangan risiko bencana. Saat ini TikTok menjadi hal yang penting untuk bisa kita gunakan karena media konvensional tidak terlalu diminati oleh anak muda lagi," kata Berton. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya