Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Layanan Starlink saat WWF di Bali
- dok. Sekretariat Presiden.
Badung – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan layanan Starlink akan diresmikan Presiden Jokowi bersama Elon Musk di sela-sela perhelatan World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali.Â
Luhut Panjaitan menyampaikan hal itu usai memberikan arahan dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bareskrim Polri di Anvaya Resort, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
"Elon Musk akan meresmikan bersama Presiden Starlink untuk mempermudah komunikasi di daerah terpencil. Ini akan dilakukan pada hari Minggu (19/5)," katanya.
Meski demikian, Luhut tidak menjelaskan secara detail terkait dengan layanan Starlink antara pemerintah Indonesia dan Elon Musk itu.
Luhut memastikan Elon Musk akan hadir di Bali sebagai salah satu pembicara saat perhelatan World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua.
"Elon Musk akan diundang sebagai pembicara publik pada pembukaan World Water Forum Ke-10," katanya.
Menurut Luhut, seluruh agenda dan tempat KTT World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali sudah siap.
"Kegiatan sudah berlangsung bagus, Presiden akan hadir, acara-acaranya sudah siap, nanti ada ground breaking reef center mangrove antara pemerintah Abudabi dan Indonesia di Kura-kura Bali," katanya.
Terkait dengan layanan Starlink di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi beberapa waktu lalu menyebutkan penyedia jasa internet berbasis satelit, Starlink, akan lebih banyak menjangkau area yang selama ini memiliki tantangan geografis dan tak tersentuh PJI lokal karena teknologinya yang berbasis satelit, yaitu satelit low earth orbit (LEO).
Adapun status perizinan Starlink saat ini, kata dia, sudah memenuhi uji laik operasi (ULO) yang artinya perusahaan milik pebisnis Elon Musk itu sudah memiliki izin sebagai penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.
Budi mengatakan bahwa Starlink tidak bakal merusak ekosistem milik penyelenggara jasa internet (PJI) lokal yang sudah terlebih dahulu beroperasi di Indonesia. (ANT)