Polisi Usut Apakah Lab Narkoba di Vila Canggu Bali Terkait Gembong Fredy Pratama
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Bali - Polri tengah melakukan pendalaman keterkaitan laboratorium narkoba di sebuah vila di kawasan Canggu, Badung, Bali, dengan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama.
Pasalnya, pengungkapan lab di narkoba di Pulau Dewat itu dalah pengembangan dari penelusuran serta analisis kasus laboratorium narkoba di wilayah Sunter pada 4 April 2024 milik jaringan gembong narkoba Fredy Pratama. Pasca penangkapan itu, diketahui LM yang jadi buron kabur ke Bali.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada
- dok Polri
"Melakukan penangkapan terhadap DPO clandestine laboratorium narkoba ekstasi Sunter, Bali dan menangkap 4 orang tersangka, terdiri dari 2 tersangka WN Ukraina, 1 tersangka WN Rusia, dan satu orang WNI,” ujar Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada, Selasa, 14 Mei 2024.
Untuk itu, polisi tengah melakukan pendalaman keterkaitan laboratorium tersebut dengan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama. Lewat joint operation, diketahui ada empat lokasi yang jadi tujuan pengiriman bahan kimia hingga akhirnya polisi berhasil membongkar clandestine laboratory ini.
“Hasil penggeledahan ditemukan barang bukti narkotika berupa ganja hidroponik, shabu, cocaine, hasis dan mephedrone,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri membongkar laboratorium narkoba rahasia Clandestine dan laboratorium Hydroponic Ganja, di Vila Sunny Canggu, Bali pada 2 Mei 2024.
Selain itu Bareskrim juga berhasil mengungkap Mephedrone Jaringan Hydra Indonesia dan melakukan penangkapan DPO Clandestine Laboratorium Extasi Sunter jaringan Freddy Pratama.
Tampang bos narkoba jaringan internasional Fredy Pratama
- Istimewa
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada mengungkapkan, dalam kasus itu polisi berhasil menangkap 4 orang tersangka yakni 3 Warga Negara Asing dan 1 WNI serta mengamankan barang bukti.
IV dan MV berkebangsaan Ukraina berperan sebagai pengendali Clandestine Laboratorium di Villa Sunny.
"Mereka juga yang meracik dan memproduksi narkoba di laboratorium Vila Sunny itu," jelas Wahyu Widada, di Vila Sunny Canggu, Bali, Senin, 13 Mei 2024.
