Korban Jiwa Banjir Bandang Sumbar Bertambah Jadi 44 Orang
- X | harimauminang
Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data jumlah korban bencana banjir bandang di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), yang kini telah bertambah menjadi 44 korban meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, data terbaru itu merupakan hasil update data per hari Senin, 13 Mei 2024.
"Update jumlah korban meninggal ada 44 jiwa," kata Abdul dalam telekonferensi pers pada Senin, 13 Mei 2024.
Dia pun merinci jumlah korban tersebut yakni di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, dan Kabupaten Padang Panjang 2 orang. "Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 15 orang," ujarnya.
Abdul menambahkan, wilayah Padang Panjang hingga Tanah Datar menjadi wilayah yang paling terdampak, karena kedua wilayah itu berdekatan dengan aliran sungai.
"Wilayah Padang Panjang, Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar itu wilayah administrasinya berdekatan, dan dialiri oleh sungai dan alur-alur banjir lahar hujan," kata Abdul.
Dia mengaku, pihaknya sempat mendapatkan sejumlah laporan soal adanya banjir lahar sebelum bencana di hari Sabtu, 11 Mei 2024 malam tersebut. Namun, dia memastikan bahwa kapasitasnya tak sebesar bencana kali ini.
"Nah ini sebenarnya memang ini agak intens, dalam 2 bulan terakhir ini BNPB mencatat ada tiga kali laporan banjir lahar hujan, meskipun kemudian intensitasnya tidak sebesar ini," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Abdul Muhari juga telah mengutarakan prediksi BNPB bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih akan berlangsung di sejumlah wilayah Sumatera Barat, hingga tanggal 20 Mei 2024 mendatang.
Hal ini menyusul bencana banjir bandang dan lahar dingin yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat, yang terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 kemarin.
"Prediksi untuk intensitas hujan, sampai tanggal 20 atau seminggu ke depan benar-benar harus meningkatkan waspada," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam telekonferensi pers pada Senin, 13 Mei 2024.