Siswa SMK Korban Kecelakaan Bus Maut di Subang Sempat Kirim Voice Note Teriak Minta Tolong

Proses evakuasi kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang
Sumber :
  • (Foto AP/Ryan Suherlan)

Depok – Insiden kecelakaan maut yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok membuat banyak pihak berduka. Ada sederet fakta yang terungkap saat kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut.

Terpopuler: Kronologi Kecelakaan Truk Hantam Kru tvOne hingga Duel Berdarah di Jalanan Gresik

Okta, salah seorang siswa menceritakan, saat kecelakaan temannya di bus nahas tersebut mengirim rekaman suara atau teriak minta tolong. Dari rekaman suara teriakan itu, dia dan teman lainnya tahu bahwa bus 1 mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat.

“Korban di bus 1 ada yang kirim voice note ke grup bilang minta tolong bus alami kecelakaan. Ada juga siswa yang kirim voice note ke cowonya minta tolong,” kata Okta, Minggu, 12 Mei 2024.

Pengakuan Felicia Amelinda, Jurnalis tvOne yang Selamat dari Kecelakaan di Tol Pemalang

Dia menduga kondisi bus yang mengalami kecelakaan memang tidak laik jalan. Sejak awal berangkat, bus selalu jalan di urutan belakang. “Dari awal bus ini (bus 1) emang sudah nggak bener. Dari jalan selalu paling belakang,” ungkapnya.

Siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan

Photo :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Kalimat Terakhir Marwan Kru tvOne yang Tewas di Tol Pemalang untuk Sang Istri

Pun, Okta merasa bersyukur karena tak ada dalam bus yang mengalami kecelakaan. Diketahui, siswa SMK Lingga Kencana kelas XII berangkat dengan tiga bus menuju Bandung, Jawa Barat untuk acara perpisahan. “Saya ikut kemarin tapi beda bus,” ujarnya.

Okta bilang jarak antara bus yang ditumpangi dirinya dengan bus yang mengalami kecelakaan cukup jauh.

“Bus kayak kurang sehat gitu deh. Jalannya selalu belakangan. Jarak dari bus (yang kecelakaan) dengan bus saya sekitar 20 menitan,” tuturnya.

Rombongan sempat berhenti di tempat istirahat untuk makan sore. Di lokasi itu, bus 1 sempat dibongkar mesinnya namun jalan kembali di posisi paling belakang.

“Di pemberhentian terakhir kita makan sore, sempat dibongkar mesinnya tapi pas jalan tetap paling belakang. Sampai tempat oleh-oleh dapat kabar kalau bus itu mengalami rem blong dan kecelakaan,” katanya.

Mendengar kabar kecelakaan, dua bus yang sudah jalan sebelumnya akhirnya kembali ke lokasi kejadian. Di lokasi itu, para siswa melihat bus 1 dalam kondisi rusak parah dan sejumlah korban jiwa terkapar.

Menurut dia, salah seorang guru bernama Yogi meninggal di lokasi kejadian. “Pak Yogi meninggal di lokasi. Dia membawa istrinya, masih ditangani dokter karena luka berat,” katanya.

Okta mengaku kehilangan almarhum Yogi. Almarhum dikenal tidak pernah marah dan selalu perhatian pada siswa.

“Pak Yogi Wali Kelas XII BDP 2. Pak Yogi guru yang baik, enak kalau ngajar perhatian. Pak Yogi suka bercanda, baik ngga pernah marah,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya