Firasat Buruk Ibu Korban Kecelakaan Maut di Subang: Pas Berangkat Ban Bus Sempat Nyangkut

Proses Pemakaman Korban Kecelakaan Bus di Subang
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Depok – Suasana duka diwarnai Isak tangis mengiringi kedatangan jenazah korban kecelakaan bus maut yang terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat. Jenazah korban tiba di Kota Depok, sekitar Minggu siang tadi pukul 12.10 WIB.

Dua Kapal Ringan Saling Tabrak di Langit Australia, 3 Orang Tewas

Iringan mobil ambulans keluar dari exit Tol Sawangan, Depok menuju rumah duka masing-masing korban.

Dari pantauan VIVA, ada 10 mobil ambulans yang berjalan beriringan. Kecelakaan maut tersebut dialami rombongan siswa kelas XII SMK Lingga Kencana, Depok yang sedang jalan-jalan ke Bandung untuk acara perpisahan.

Kapal Tim Monitoring KPK Terbalik Diterjang Ombak Laut Bali

Salah satu yang berduka adalah Diana, ibunda dari siswi bernama Mahesya. Dia menceritakan sempat mendapat firasat buruk lantaran ada suatu insiden terkait bus yang bawa rombongan berangkat dari sekolah.

Jenazah korban kecelakaan bus maut tiba di rumah duka

Photo :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Detik-detik Mengerikan Truk Maut Tabrak Sopir Bus hingga Tewas di Tangerang

Bus nahas itu diketahui berangkat pada Jumat, 10 Mei 2024 dari sekolah Lingga Kencana. Dia mengaku firasat itu lantaran ban bus sempat tersangkut di pertigaan Jalan Raya Parung Bingung.

“Kalau dari rumah nggak ada (firasat). Cuma pas berangkat aja itu waktu ban bus nyangkut,” kata Diana, Minggu, 12 Mei 2024.

Meski sudah terlihat ada masalah di salah satu bus, pihak sekolah saat itu tetap meneruskan perjalanan. Diana pun mengaku sangat menyesali hal tersebut lantaran dianggap dipaksakan tetap jalan.

“Kenapa tetap dipaksakan. Saya ngenesnya di situ, kenapa dipaksakan,” ujar Diana dengan nada pilu.

Diana teringat saat dirinya memberikan uang untuk Mahesya sebagao bekal selama perjalanan. Dia berpesan pada anaknya agar uang itu dipakai untuk kebutuhan selama perjalanan. Namun, Mahesya justru sangat ingin membelikan oleh-oleh untuk adik kembarnya.

“Dia pengen banget berangkat, saya orang tua nggak tega. Saya kasih uang untuk bekal. Dia mau beliin oleh-oleh baju untuk adik kembarnya,” katanya.

Diana dan suaminya sangat merasa kehilangan karena meninggalnya sang putri karena kecelakaan di Ciater, Subang. Bahkan, ayah Mahesya terlihat tak henti-henti menangis di hadapan jasad Mahesya.

Insiden kecelakaan bus terguling itu terjadi di jalan turunan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu, malam, 11 Mei 2024. Bus maut itu membawa rombongan pelajar SMK asal Depok. Dilaporkan sebanyak 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya