Evaluasi Pelaksanaan Haji 2023, Menag Sebut Tahun Ini Wajib Ada Surat Keterangan Kesehatan
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang - Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas menyebutkan, tahun ini persyaratan keberangkatan jemaah calon haji mengalami perbedaan dibandingkan dengan tahun 2023.
Hal ini berdasarkan hasil evaluasi pihak Kementerian Agama dan DPR RI, untuk pelaksanaan dan syarat pelaksanaan haji dalam rangka mengurangi angka meninggal dunia para jemaah saat menunaikan ibadah di tanah suci Makkah.
"Tahun ini kita evaluasi dengan DPR, kemudian Pemerintah melakukan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya, dengan mensyaratkan istithoah (surat keterangan) kesehatan sebelum pelunasan. Dan kita sudah berlakukan itu," katanya di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 12 Mei 2024.
Dia mengatakan, tahun ini pelaksanaan haji masih mengusung tema ramah lansia, dengan total 41 ribu jemaah lanjut usia dari 241 ribu jemaah calon haji yang akan berangkat.
"Untuk tahun ini ada 241 ribu jemaah, dengan 41 ribu jemaah di antaranya adalah lansia. Angkanya masih sama dengan tahun lalu. Namun, tema haji ramah lansia masih kita terapkan," ujarnya.
Dalam keberangkatan jemaah haji tahun ini, Yaqut juga merilis beberapa kemudahan salah satu yaitu Makkah Route yang mana, dengan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, layanan keimigrasian tersebut dilakukan penambahan.
"Yang berbeda tahun ini adalah penambahan lokasi Makka Route atau fast track layanan keimigrasian bagi jamaah. Sebelumnya hanya di Jakarta, sekarang ditambah Solo dan Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, H.E. Faisal bin Abdullah Al-Mudi mengatakan, dengan layanan tersebut diharapkan juga dapat dimanfaatkan setengah dari seluruh jemaah haji Indonesia.
"Kami ingin sampaikan terima kasih dari imigrasi Arab Saudi, kemudian pemerintah RI dan semua instansi terkait melakukan kerja sama sangat bagus sehingga terlaksana apa yang kita lakukan hari ini," ujarnya.