Kisah Influencer Kota Malang Maju Jadi Calon Wakil Wali Kota Pakai Uang Nikah
- VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)
Malang – Rizky Boncell, influencer muda di Malang, Jawa Timur menunjukkan keseriusannya maju sebagai calon Wakil Wali Kota Malang pada Pilkada 2024. Komitmen ini ditegaskan usai upaya sosialisasinya selama ini dituduh hanya sekadar gimik atau guyonan.
Keseriusan itu ditunjukkan lewat konferensi persnya bertajuk 'Serius Cell?' di salah satu kedai kopi di Kota Malang, Kamis, 9 Mei 2024. Wajah selebgram dengan rambut poni ikoniknya itu sendiri memang sudah mulai menghiasi sejumlah sudut jalan-jalan Kota Malang dalam beberapa bulan terakhir.
Keikutsertaannya meramaikan bursa Pilkada 2024 digadang-gadang menjadi ikon generasi muda yang turut ambil bagian dalam pembangunan daerah. Usianya sendiri masih berada di kisaran 30 tahun dengan berbagai sebaran jejaring komunitas anak muda di Malang.
''Hari ini saya tegaskan komitmen saya maju sebagai calon wakil Wali Kota Malang itu serius. Bukan sekadar gimik maupun becandaan, meski latar belakang saya selama ini dikenal di dunia content creator,'' kata pria bernama asli Muhammad Rizky Wahyu Utomo ini.
Komitmen pria asli kelahiran Malang tahun 1994 ini berawal dari keresahan adanya gap yang masih jauh antara pemerintah dan masyarakat, terutama anak-anak muda yang bergerak di dunia ekonomi kreatif. Rizky Boncell yang juga sebagai figur publik kerap menjadi jembatan aspirasi itu.
''Dari gap inilah saya berniat maju untuk memangkas gap itu sendiri. Jadi semakin banyak aspirasi yang diakomodir, saya yakin pemerintahan juga akan lebih baik. Saya sadar untuk perubahan memang harus masuk ke politik praktis itu sendiri,'' tutur Rizky Boncell.
Di sisi lain, Boncell juga meyakini bahwa keterlibatan generasi muda dalam jalannya roda pemerintahan hari ini cukup penting. Menurutnya, hampir di setiap sektor seperti UMKM, Pariwisata, ekonomi kreatif dan seni budaya di Kota Malang sebagian besar diisi dan digerakkan oleh anak muda.
Namun banyak dari sekian realisasi program kerja di pemerintahan tidak banyak melibatkan anak muda. Terlepas dari itu, Ia menegaskan siap berkolaborasi dengan semua pihak demi perubahan Kota Malang secara nyata menjadi lebih maju dan berkembang menyongsong masa depan.
"Saya kira sudah waktunya anak-anak muda yang memimpin. Kenapa anak muda? Karena memang situasi saat ini sudah berkembang jauh, jadi sudah waktunya anak muda. Tapi bukan berarti kita itu meninggalkan yang lama,'' ujarnya.
Lebih lanjut, saat ini sejumlah komunikasi politik mulai dilakukan. Ia sudah bertemu dengan sejumlah figur politik. Hanya saja, hingga saat ini dirinya belum bisa memutuskan untuk berkontestasi lewat jalur independen atau partai politik.
''Sampai saat ini, aku masih terbuka. Entah lewat jalur independen maupun partai. Yang penting kalau visi misi kita sama, ya ayo jalan bareng untuk membangun Kota Malang yang lebih baik di masa depan,'' tuturnya.
Selain itu, kisah unik lainnya dari pria yang juga musisi indie Kota Malang ini telah menyisihkan tabungan nikahnya untuk modal sosialisasi. Dia harus merogoh kocek sekitar Rp10 juta untuk sosialisasi tahap awal sebagai bakal calon wakil wali Kota Malang.
"Ya mungkin kalau dari situ (tabungan nikah) ada hampir Rp10 juta. Tapi untuk sosialisasi dan kegiatan seperti ini, saya masih menggunakan hasil jerih payah saya, seperti honor MC atau yang job yang lain," kata pria yang juga bekerja sebagai MC ini.