Banjir di OKU Sumsel Rendam 10 Kelurahan, 1 Jembatan Gantung Putus dan 1.695 KK Terdampak
- VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)
OKU - Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, sejak Senin malam, 6 Mei 2024, mengakibatkan terjadinya bencana banjir. Sejumlah wilayah masih terdampak banjir.
Kejadian ini mengakibatkan lima Kelurahan di Kecamatan Baturaja Barat terendam air, yaitu Kelurahan Tanjung Agung, Talang Jawa, Air Gading, Batu Kuning, dan Saung Naga.
Selain itu, genangan air juga terjadi pada lima Kelurahan di Kecamatan Baturaja Timur, yaitu Kelurahan Sekar Jaya, Baturaja Permai, Baturaja Lama, Kemala Raja dan Sukaraya. Ketinggian debit air yang menggenani sejumlah wilayah tersebut berkisar mencapai 60-200 cm.
Dari laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, tercatat 1.695 KK terdampak dan 257 KK mengungsi. Untuk kerugian materil terdata antara lain sebanyak 1.695 unit rumah, empat unit fasilitas ibadah, satu unit jembatan gantung terputus, serta 10 hektar lahan pertanian.
Menurut laporan peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebutkan wilayah OKU masih akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga intensitas lebat.
BPBD OKU, BPBD Sumatera Selatan, Basarnas, dan tim gabungan, hingga saat ini masih melakukan koordinasi, pendataan di lapangan, evakuasi warga terdampak. Selain itu, terus memonitoring dampak banjir ini ke aparat kecamatan, Kelurahan serta desa setempat guna melihat dampak lanjutan dengan kondisi mutakhir sebagian wilayah masih terendam banjir.
Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin mengungkapkan, pihaknya sudah menurunkan Tim Rescuenya yang berada di Unit siaga SAR OKU Timur lengkap beserta peralatan SAR air dan peralatan evakuasi berangkat menuju ke lokasi yang terdampak banjir.
"Tim Rescue Basarnas sudah mengevakuasi warga yang terjebak banjir," kata Raymond, Rabu, 8 Mei 2024.
"Dari tadi malam hingga sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir dengan menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman," jelas Raymond.
Setidaknya ada sekitar 50 warga yang sudah dievakuasi dikarenakan sebagian besar warga lebih memilih bertahan di rumah mereka masing-masing.
"Dalam proses evakuasi ada beberapa hal yang diprioritaskan mulai dari bayi, anak-anak, ibu hamil, dan lansia," kata Raymond.
Lebih lanjut, menurut Raymond, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah banjir tersebut.
"Alhamdulillah untuk korban jiwa tidak ada, kondisi debit air sendiri sudah mulai surut. Namun, Tim SAR gabungan masih melakukan pemantauan dan evakuasi terhadap warga yang memerlukan bantuan," ujar Raymond.
Raymond pun mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati di tengah musim hujan saat ini. "Meskipun debit air sudah turun, saya mengimbau masyarakat agar tetap hati-hati," tutur Raymond.