Gunung Ile Lewotolok Erupsi Setinggi 900 Meter, Menurut Pos Pengamatan

Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT
Sumber :
  • ANTARA/Ho-POS PGA

Kupang - Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan gunung tersebut mengalami erupsi setinggi 900 meter di atas puncak gunung tersebut.

Gunung Semeru Erupsi 3 Kali hingga Rabu Pagi, Letusan Kolom Abu Capai 1 Km dari Puncak

“Telah terjadi erupsi gunung Ile Lewotolok pada tanggal 7 Mei 2024 dengan ketinggian abu teramati kurang lebih mencapai 900 meter di atas puncak gunung,” kata Petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, di Lembata, Selasa, 7 Mei 2024.

Ia mengatakan jika dihitung dari permukaan laut maka ketinggian kolom abu akibat erupsi gunung tersebut mencapai kurang lebih 2.223 meter. Secara visual, lanjutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT yang masih mengeluarkan asap

Photo :
  • ANTARA/Kornelis Kaha

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15,4 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 2 menit 8 detik,” ujarnya.

Mensos Jamin Kebutuhan Para Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Sudah Tercukupi

Erupsi juga, kata dia, mengakibatkan terjadinya hujan abu tipis di wilayah sektor barat dari gunung tersebut, tepatnya di Desa Waowala.

Saat ini status gunung tersebut dalam status Level III (Siaga). Karena itu pihaknya merekomendasikan beberapa hal kepada masyarakat sekitar maupun pengunjung, pendaki, wisatawan, yaitu tidak melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.

Masyarakat pada tiga desa yang berada tepat di kaki gunung yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, lanjutnya, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas.

Gunung Ile Lewotolok

Photo :
  • ANTARA/Kornelis Kaha

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iain yang disebabkan oleh abu vulkanik, maka masyarakat diimbau dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya