Ratusan Hektare Sawah di Bombana Sultra Gagal Panen akibat Banjir, Pemkab Minta Bantuan Pusat

Ilustrasi sawah.
Sumber :

Kendari - Seluas 162 hektare lahan pertanian padi sawah di beberapa wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), gagal panen akibat tingginya curah hujan tinggi melanda daerah itu selama dua pekan terakhir.

Banjir Hantam Sulsel, Akses Jalan Lumpuh Total, Kendaraan dan Rumah Terendam

"Laporan dari petugas Pertanian Bombana serta aparat dari desa di wilayah itu, ada 162 hektare tanaman siap panen milik petani di beberapa wilayah gagal panen karena terendam akibat banjir," ujar Kepala Dinas Pertanian Bombana Muhammad Siarah, saat dihubungi melalui telepon, Senin, 6 Mei 2024.

Menurutnya, intensitas hujan yang tidak hanya melanda wilayah Bombana namun di hampir beberapa daerah di tanah air itu membuat areal pertanian milik petani pada musim tanam tahun ini dipastikan produksi akan menurun.

355 Warga Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir di Makassar

Ilustrasi - Foto Udara kondisi Desa Kaili seusai banjir bandang di Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu, 5 Mei 2024.

Photo :
  • ANTARA/Hasrul Said

Sawah irigasi teknis maupun nonirigasi yang gagal panen tersebar di beberapa wilayah kecamatan meliputi Poleang Timur dan Kecamatan Rarowatu dan beberapa titik tanaman padi sawah di Kecamatan Rumbia.

Detik-detik Rumah Warga di Maros Hanyut Tersapu Banjir

"Kami dari instansi teknis di Bombana seperti BPBD, PU, para camat dan kepala desa sudah melakukan pertemuan teknis untuk mencari solusi terbaik membantu penanggulangan warga petani terdampak banjir," ujarnya.

Ia menambahkan Pemkab Bombana sudah melakukan pendataan, terutama bagi petani yang mengalami gagal panen tahun ini untuk memberi bantuan benih padi, pestisida serta perbaikan drainase serta tanggul irigasi yang rusak akibat banjir tersebut.

Selain bantuan benih, kata Siarah, juga sudah menawarkan kepada ratusan petani setempat untuk masuk dalam program Asuransi Jasindo dengan harapan bisa membantu meringankan beban bagi petani yang mengalami gagal panen, dan itu sudah dilakukan beberapa tahun silam.

Ilustrasi kendaraan menerabas jalanan yang banjir

Photo :
  • dok. MMKSI

"Jadi kami berharap, intervensi dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk bisa membantu perbaikan tanggul maupun irigasi yang rusak akibat usia dari pembangunan irigasi/drainase yang belum pernah diperbaiki, maupun yang rusak akibat banjir itu sendiri.

Bahkan pihaknya juga sudah menyurati Balai Sungai wilayah (BSW) IV Sultra untuk bisa melakukan supervisi kepada titik-titik sungai yang rusak parah, untuk bisa membantu perbaikan irigasi yang ada di Bombana.

Musim tanam 2024 khususnya padi sawah di Bombana ditargetkan 18 ribu hingga 19 ribu hektare atau mengalami peningkatan dibanding musim tanam 2023 yang mencapai 17 ribu hektare. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya