Dampak Abu Vulkanik Gunung Ruang, Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang

Jumat, 3 Mei 2024 - 21:20 WIB

Oleh :

Hardani Triyoga,

[dok. Humas Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado]

Sumber :

VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta - Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi diperpanjang sampai Sabtu, 4 Mei 2024, hingga pukul 18.00 WITA. Perpanjangan penutupan sementara bandara itu berdasarkan informasi Notice to Airmen (Notam) nomor : A1192/24 NOTAMR A1181/24.

"Karena terdampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko, dalam keterangannya, Jumat, 3 Mei 2024.

Dia menyampaikan, pihaknya sudah melakukan rapat Collaborative Decision Making (CDM) Penanganan Dampak Abu Vulkanik di Bandara Sam Ratulangi dengan stakeholder terkait pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Juga :

Gunung Semeru 3 Kali Erupsi sejak Kamis Dini Hari, Durasi Paling Lama 121 Detik

"Dari hasil rapat maka perpanjangan penutupan Bandara Sam Ratulangi dilakukan mulai tanggal 03 Mei 2024 pukul 18.00 WITA s/d 04 Mei 2024 pkl 18.00 WITA, dan Notam akan diperbaru sesuai kondisi terkini," ujarnya.

Gunung Ruang Sitaro Kembali Meletus dengan Naik ke Status Awas.

Photo :

VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Beberapa hal yang disimpulkan dari rapat, sebagai berikut:

1. Status Gunung Ruang saat ini berada pada status AWAS (level IV) dan masih menyemburkan abu vulkanik walaupun dengan intensitas yang mulai berkurang;

2. Erupsi masih terjadi pada Jumat pagi ini, tanggal 03 Mei 2024 pukul 10.19 WITA dengan ketinggian Abu 150 meter dari atas puncak;

3. Berdasarkan VAA dan Ashtam Nomor VAWR7462, poligon sebaran abu vulkanik Gunung Ruang mengarah ke arah barat daya dengan kecepatan angin 10 knot dengan ketinggian 6000 ft;

4. Poligon sebaran abu vulkanik Gunung Ruang menunjukkan bahwa Bandara Sam Ratulangi masih masuk dalam area sebaran. Menurut Airnav Cabang Manado, penerbang dan Airlines hal tersebut masih beresiko bagi pesawat udara yang beroperasi.

"Kami bersama-sama melakukan usaha pembersihan di area sisi udara dibantu dari unit Damkar Pemda untuk memastikan bahwa pesawat udara yang take off dan landing nantinya tidak terdampak abu vulkanik yang masih tersisa di area sisi udara," kata Ambar.