Bank Indonesia Libatkan 5.027 Pelajar di Denpasar Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari Legong
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Denpasar – Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Denpasar dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga menggelar pencatatan rekor MURI menyanyikan lagu Cinta Bangga Paham Rupiah dan rekor MURI Tari Legong oleh pelajar terbanyak yang digelar di SMP Negeri 2 Denpasar, Bali, Kamis, 2 Mei 2024.
Pencatatan rekor MURI menyanyikan lagu Cinta Bangga Paham Rupiah diikuti oleh 246 sekolah mulai dari TK, SD, SMP yang melibatkan 85.083 pelajar dan guru di Kota Denpasar.
Sedangkan pencatatan rekor MURI pagelaran Tari Legong dengan pelajar terbanyak melibatkan 5.027 pelajar di Kota Denpasar, Bali.
Ribuan siswa yang menyanyikan lagu Cinta Bangga Paham Rupiah dan menari Legong menggunakan pakaian adat Bali berwarna putih.
Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri mengatakan, kualifikasi hingga tercatat sebagai rekor MURI dinilai dari jumlah atau kuantitatif dan misi Bank Indonesia untuk memberi edukasi tentang kedaulatan negara.
"Ketika kita bertransaksi memakai rupiah, itu merupakan lambang kedaulatan negara," ujar Yisuf Ngadri, di Denpasar, Kamis, 2 Mei 2024.
Edukasi dilakukan sejak dini mulai dari TK, SD SMP untuk mencintai dan memahami rupiah dan memperlakukan sebagaimana mestinya. Edukasi juga diberikan tentang cara menerapkan mata uang dalam bentuk logam atau kertas.
"Dan ketika kita menggunakan uang rupiah untuk bertransaksi itu adalah bagian dari kontribusi kita untuk kesejahteraan bangsa," ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja mengatakan, pencatatan rekor MURI dalam Cinta Bangga Paham Rupiah melalui lagu dan Tari Legong oleh pelajar terbanyak se Kota Denpasar merupakan langkah yang konkret untuk melakukan edukasi Cinta dan Bangga Paham Rupiah yang lebih masif.
"Kita berharap dalam program ini kita bisa mengakselerasi Cinta Bangga Paham Rupiah, yang juga masuk sebagai bahan ajar dari teman-teman nanti dari SD, SMP dan SMA disesuaikan dengan substansi materinya," ujar Erwin.
Cinta Bangga Paham Rupiah, menurutnya perlu terus diakselerasi dan dimunculkan dari pendidikan sejak dini sampai SMA juga seluruh warga masyarakat.
"Ada esensi bagaimana kita bisa merawat simbol-simbol kepahlawanan yang dapat kita jaga dan juga dengan paham berarti kita bisa mengatur belanja kita, tabungan kita," ujarnya.
Cinta Bangga Paham Rupiah, kata dia, juga untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat.