Benteng Vredeburg Yogyakarta Direvitalisasi, Bakal Ada Wisata Malam

Dua polwan bersepeda di objek wisata Benteng Vredeburg, Yogyakarta
Sumber :
  • Antara/ Wahyu Putro A

Yogyakarta – Benteng Vredeburg yang berada di kawasan Titil Nol Kilometer, Kota Yogyakarta saat ini sedang dalam proses revitalisasi. Revitalisasi ini diharapkan akan selesai pada Juni 2024 mendatang.

Begini Cara Airin-Ade Integrasikan Wisata Pantai hingga Tahura di Banten

Revitalisasi yang dilakukan ini akan membuat Benteng Vredeburg menjadi 'berwajah' baru. Salah satunya dengan akan hadirnya wisata malam di Benteng Vredeburg.

Plt Kepala Indonesia Heritage Agency (IHA) Ahmad Mahendra mengatakan sejak 4 Maret 2024 Benteng Vredeburg dilakukan penutupan operasional karena proses transformasi yang menyeluruh. 

BI: Penjualan Eceran Oktober 2024 Tumbuh Ditopang Barang Budaya dan Rekreasi

"Museum Benteng Vredeburg sedang melalui sejumlah proyek revitalisasi yang bertujuan memperbaiki fasilitas serta meningkatkan pengalaman pengunjung. Dengan mengedepankan konsep reimajinasi museum, IHA berkomitmen untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum, menjadikannya ruang komunal yang dinamis guna mendorong interaksi antara pengunjung dengan museum itu sendiri," kata Mahendra.

Pekerja melakukan perawatan patung di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949 (SO1), Kompleks Museum Benteng Vredeburg, DI Yogyakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Revitalisasi Gereja Blenduk Semarang, Kementerian PU Targetkan Rampung Sebelum Natal 2024

Mahendra menerangkan, IHA mengadopsi pendekatan revolusioner, menekankan konsep reimajinasi untuk mengubah persepsi dan fungsi tradisional museum dan situs cagar budaya. 

Mengusung strategi yang mencakup reprogramming, redesigning, dan reinvigorating, lanjut Mahendra, inisiatif ini tidak hanya memprioritaskan peran museum dalam masyarakat tapi juga meningkatkan interaksi pengunjung dengan warisan budaya, melalui penelitian, program pendidikan, dan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik.

"Proyek revitalisasi Museum Benteng Vredeburg yang dilakukan antara lain adalah perbaikan kerusakan serta pemeliharaan bangunan yang mencakup perbaikan jalur dalam. Termasuk sarana dan prasarana publik seperti toilet, mushola dan pembenahan lingkungan dalam. Pembenahan signage untuk memudahkan pengunjung menemukan kebutuhannya," kata Mahendra.

"Kemudian pembenahan ruang diorama 1, 2, 3, dan 4 juga dilakukan. Pembenahan lanskap dan area lingkungan Museum Benteng Vredeburg antara lain area lahan parkir, jalur plaza pintu masuk sisi barat, area ticketing, area edupark, area pagar jagang, pembuatan Taman Patriot serta pembenahan area Bastion," ujar Mahendra.

Mahendra membeberkan, proses revitalisasi Museum Benteng Vredeburg dilakukan secara transparan, melibatkan berbagai pihak terkait dan memperhatikan kebutuhan serta aspirasi masyarakat.

"Museum Benteng Vredeburg bukan hanya sekadar tempat menyimpan 7.000 benda peninggalan bersejarah bangsa Indonesia, tetapi juga sebuah institusi yang berperan dalam pelestarian sejarah dan identitas nasional," ujar Mahendra.

Mahendra menambahkan dengan menggali lebih dalam makna dari transformasi ini diharapkan dapat memperkuat apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dalam menjaga identitas nasional.

"Kami percaya bahwa melalui partisipasi publik, kita dapat menciptakan museum yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat modern," ujar Mahendra.

Sementara itu Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg Rosyid Ridlo mengatakan, revitalisasi dilakukan tak hanya menyentuh sektor fisik saja. 

“Proses transformasi museum ini bukan hanya untuk perbaikan fisik, namun kami juga mengupayakan untuk memperkuat peran museum sebagai pusat kebudayaan yang dinamis, inklusif dan menarik, yang mempromosikan apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia serta kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah," ujar Rosyid.

Rosyid menambahkan, Museum Benteng Vredeburg juga akan mengoptimalkan area museum yang memiliki luas sekitar 46.574 meter persegi ini juga akan mengoptimalkan fungsinya sebagai ruang publik komunal, guna menjawab kebutuhan publik akan edukasi dan rekreasi sekaligus mengakomodasi aktivitas publik dengan membangun coworking space, coffee shop,ruang anak dan merchandise shop

“Proyek revitalisasi sedang kami maksimalkan dan saat ini berjalan sesuai rencana dimana akan rampung dan dibuka kembali untuk publik pada awal bulan Juni 2024," ucap Rosyid.

"Salah satu program baru yang akan diluncurkan nantinya pada saat Museum Benteng Vredeburg beroperasi kembali adalah program ‘Wisata Malam Vredeburg” serta instalasi video mapping, sound lighting, dan water fountain di area museum – yang pertama kali akan diluncurkan pada saat peresmian IHA dilaksanakan pada bulan mendatang di museum ini," ujar Rosyid. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya