Viral Remaja Aniaya Bocah di Bandung, Ngaku Keponakan Jenderal TNI
- www.pixabay.com/bykst
Bandung - Viral di media sosial (medsos) seorang remaja terduga pelaku penganiayaan terhadap bocah di Bandung, Jawa Barat. Terduga pelaku juga mencaci maki hingga memukuli korban sampai menangis.
Video tersebut diunggah di akun X atau Twitter oleh akun @Heraloebss. Dalam video itu penganiayaan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa, Kidul, Kota Bandung.
Terduga pelaku dibebaskan setelah mengaku sebagai keponakan dari seorang Mayor Jenderal (Mayjend) TNI AD.
“Gerombolan pemuda di Bandung melakukan aksi kekerasan sambil live TikTok, perut korban ditempel pisau & dipukulin. Mengaku keponakan JENDERAL MAYJEN RIFKI NAWAWI,” dikutip dari narasi pada akun tersebut.
Sementara dalam video, terduga pelaku penganiayaan pun membenarkan kalau dirinya adalah keponakan dari Mayjen TNI. Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah dipukul.
“Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjend Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, enggak pernah,” ujar terduga pelaku.
Terpisah, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman menjelaskan kasus dugaan penganiayaan itu masih dalam penyelidikan. Setelah korban melaporkan kasus penganiayaan ke Polrestabes Bandung.
“Korban terkait yang viral di atas baru membuat laporan polisi kemarin siang di Satreskrim Polrestabes Bandung. Tentunya kami melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait hal tersebut,” ujar Rahman saat dikonfirmasi, Minggu, 28 April 2024.
Rahman juga menyampaikan kalau penyidik sampai saat ini masih mencoba memburu remaja terduga pelaku berinisial Y. Setelah kasus penganiayaan ini telah resmi masuk tahap penyelidikan.
“Kemudian melakukan pencarian terhadap yang diduga pelaku inisial Y,” kata dia.
Rahman menambahkan, perihal dugaan narasi beredar kalau Y dibebaskan karena keponakan Mayjen TNI AD tidaklah benar. Karena sampai saat ini penyidik masih memburu pelaku untuk menjalani pemeriksaan.
“Terhadap berita bahwa tidak dilakukan penahanan terhadap pelaku karena alasan keponakan petinggi itu tidak benar. Karena kami dari Satreskrim Polrestabes masih melakukan pencarian diduga pelaku,” kata dia.