Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Serpong – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahan produksi farmasi masih sangat tergantung pada impor dari luar negeri. Makanya, Jokowi mengingatkan kembali agar Kementerian Kesehatan berani untuk memulai produksi sendiri beberapa bahan atau alat kesehatan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri sekaligus meresmikan pembukaan rapat kerja nasional kesehatan nasional di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu, 24 April 2024.
"Kita harus memperkuat industri kesehatan dalam negeri. 90 persen bahan produksi farmasi itu masih impor. 90 persen masih impor. Kemudian 52 persen alkes kita juga masih dominasi impor. Enggak apa-apa yang alat tadi yang saya sampaikan mungkin belum. Tapi urusan kecil jarum, alat infus, selang ya jangan. Harus kita berani memproduksi sendiri," kata Jokowi.
Disamping itu, Jokowi sering menyampaikan berkali-kali bahwa Indonesia kehilangan ratusan triliun rupiah karena warga negaranya berobat ke rumah sakit di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa hingga Amerika.
"Kita kehilangan 11,5 miliar US Dolar. Kalau dirupiahkan 180 triliun. 180 triliun hilang karena warga kita tidak mau berobat di dalam negeri dan pasti ada sebabnya kenapa. Ini persioalan yang harus diselesaikan. Bolak-balik saya sampaikan 1 juta lebih warga negara kita Indonesia berobat ke luar negeri," ungkapnya.
Memang, Jokowi memahami problem terbesarnya adalah sumber daya manusia (SDM) dimana dokter yang kurang atau dokter spesialis yang kurang. "Supaya bapak ibu tahu, bahwa rasio dokter kita masih 0,47. 0,47. rankingnya 147 dunia. Rankingnya seperti itu kita harus tahu. Ini yang akan kita kejar," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan perlu ada rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah di bidang kesehatan, ada rencana induk agar semuanya sambung nantinya. Makanya, Jokowi ingatkan jangan jalan sendiri-sendiri untuk menjadikan masyarakat Indonesia sehat.
"Jangan sampai pusat ke utara, daerah ke selatan. Itu yang perlu saya tekankan, semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan. Kita kerjakan rame-rame. Jangan berjalan sendiri-sendiri, akan tidak menghasilkan apa-apa nantinya kalau berjalan sendiri-sendiri. Saya yakin jika semua kompak berjalan akan signifikan kemajuan di bidang kesehatan negara kita. Kita ingin mengkonsolidasikan itu dan mengintegrasikan agar kerja kita bersama-sama ini menghasilkan sebuah hasil yang konkret dari persoalan kesehatan yang kita miliki," pungkas Jokowi.