Pemkot Tangsel Tiap Hari Berjibaku Atasi 1000 Ton Sampah, Benyamin: Persoalan yang Serius

Penanganan Pemkot Tangsel dalam mengatasi sampah.
Sumber :
  • istimewa

Ciputat - Penanganan sampah jadi persoalan serius bagi setiap daerah tak terkecuali Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel). Setiap harinya, Pemkot Tangsel berjibaku mengatasi volume 1.000 ton sampah.

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menuturkan permasalahan sampah merupakan tanggung jawab. Kata dia, persoalan sampah merupakan masalah yang harus diatasi bersama-sama.

Menurut dia, berbagai upaya dilakukan. Bukan hanya kampanyekan sadar sampah kepada warga dengan bentuk bank sampah di lingkungan kawasan tempat tinggal masing-masing.

Rano Karno Janji Bikin Sampah Jadi Rezeki Bukan Masalah Warga Jakarta, Retribusi Tak Dibutuhkan

Namun, ia menekankan hal itu juga dengan membuat regulasi aturan yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 83 Tahun 2022, tentang pengurangan penggunaan wadah atau kantong yang berbahan plastik.

“Penanganan sampah merupakan persoalan yang serius, yang harus mendapatkan perhatian dari kita semua,” kata Benyamin, dalam keterangannya dikutip pada Senin, 22 April 2024.

Soal Urus Sampah di Jakarta, Suswono Pilih Cara Ini Ketimbang Retribusi

Maka itu, menurut dia, diperlukan adanya upaya untuk penanganan jangka panjang berbasis teknologi ramah lingkungan. Selain itu, perlu penanganan untuk jangka pendek dan perlu kerja sama dari seluruh pihak terkait.

Upaya itu baik di dalam Kota Tangsel maupun dengan daerah lain termasuk pihak swasta yang memiliki fasilitas dan menyediakan jasa pengolahan sampah. Langkah itu untuk menangani masalah timbulan sampah di Kota Tangsel yang mencapai sekitar 1.000 ton per harinya.

“Upaya pengelolaan sampah dengan mewujudkan teknologi berbasis ramah lingkungan sesuai amanah Perpres 35 tahun 2018 juga terus berproses," jelas Benyamin.

Pemkot Tangsel angkut ratusan ton sampah selama libur Lebaran Idul Fitri.

Photo :
  • istimewa

"Dan, memiliki progress yang signifikan setelah selesainya studi kelayakan dilanjutkan untuk segera mencari badan usaha sebagai investor yang siap membangun fasilitas dengan skema kerja sama," lanjut Benyamin.

Dia menuturkan untuk jangka pendek saat ini, Pemkot Tangsel berupaya melakukan kerja sama dengan berbagai sektor salah satunya pihak swasta. Kerja sama itu sebagai alternatif agar sampah dari Tangsel bisa tertangani segera.

"Kami sedang mempersiapkan administrasi untuk kerja sama dengan perusahaan atau pihak swasta. Mudah-mudahan hal tersebut bisa lancar," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan upaya lain membuka komunikasi dengan Pemerintah daerah lain seperti ke Lebak, Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bogor secara intensif. Ia mencontohkan dengan mengoptimalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Lulut Nambo di Bogor milik Pemprov Jawa Barat.

Benyamin mengatakan saat ini sudah bekerja sama bahkan kemungkinan rencana adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional milik Provinsi Banten.

"Kami juga terus dialog dan menjalin bekerja sama, dan terbaru kami sedang membahas dengan Provinsi Banten dalam pembahasan pengelolaan sampah TPST regional," ujarnya.

Dia menuturkan, Pemkot Tangsel juga sudah mengatasi sampah dengan teknologi terbarukan. Salah satu upaya itu dengan menghadirkan teknologi incinerator di Intermediate Treatment Facility (ITF) Pondok Aren.

“Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus berupaya mengelola sampah dengan baik, melakukan beberapa upaya di antaranya dengan penerapan incinerator. Kita sudah punya incinerator di Pondok Aren,” turut Benyamin.
 
Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan terkait fasilitas pengolahan sampah berteknologi hydrodrive incinerator. Fasilitas itu dibangun Pemkot Tangsel dengan teknologi ramah lingkungan di salah satu TPST di Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren.

"Saya rasa kalau memang ada lahan-lahan nanti ke depan kita maksimalkan menambah pembangunan incenerator, ini dievaluasi dulu, kita lihat hasilnya seperti apa kalau bagus kita tambah lagi," ujar Pilar Saga Ichsan.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, menurutkan akan terus mengkampayekan dalam bentuk edukasi maupun sosialisasi. Harapannya agar setiap warga bisa lebih peduli terkait pengelolaan sampah melalui pemilahan dan pemanfaatan ratusan bank sampah yang sudah aktif  beroperasi.

“Mudah-mudahan dengan keseriusan Pemkot Tangsel menanggulangi sampah bisa menjadi pelecut bagi temen-temen saudara-saudara kita di lingkungan maupun komunitas untuk lebih peduli akan sampah," tutur Wahyunoto.

Dia mengatakan pihaknya tak akan bosan bantu mengkampanyekan dan mengimbau agar warga Tangsel pedulu terhadap lingkungan.

"Kita tidak akan jenuh dan tidak bosan-bosannya mengkampanyekan, mengimbau, mengajak seluruh lapisan warga di Kota Tangerang Selatan agar tetap peduli,” sebut Wahyunoto.

Kegiatan tukar sampah jadi susu

Kegiatan Tukar Sampah Jadi Susu, Berikan Peluang bagi Warga Menukar Botol Plastik Bekas

Program "Tukar Sampah Menjadi Susu" memberikan kesempatan bagi warga untuk menukar botol plastik bekas dengan susu.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024