Pendeta Gilbert Dilaporkan ke Polda Metro Buntut Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong
Sumber :
  • Instagram: pastorgilbert

Jakarta - Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan atas dugaan penistaan agama ke Polda Metro Jaya. Pelaporan itu dibenarkan langsung Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam.

Soal Kasus Isa Zega yang Dituding Menistakan Agama, Polisi Mulai Panggil Saksi

"Benar, laporan diterima tanggal 16 April 2024 tentang dugaan penistaan agama," kata Ade Ary, Rabu, 17 April 2024.

Ade Ary melanjutkan, kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Pendeta Gilbert itu kini ditangani lebih lanjut oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Budi Arie Diperiksa sebagai Saksi Dugaan Korupsi Mafia Akses Komdigi, Kasusnya Naik Penyidikan!

"Ditangani Subdit Kamneg," sambungnya.

Sosok pendeta Gilbert Lumoindong tengah jadi sorotan usai video ceramahnya yang bikin gaduh media sosial. Kegaduhan ini karena Gilbert diduga menyinggung keyakinan umat Islam.

Budi Arie Diperiksa Polisi Hari Ini, Terkait Kasus Apa?

Pendeta Gilbert Lumoindong

Photo :
  • YouTube: Denise Chariesta

Omongan Gilbert yang dibungkus dalam sebuah lelucon itu dilontarkannya saat menyampaikan khutbah di hadapan jemaatnya. Awalnya, Gilbert semppat menyingung soal zakat yang hanya diberikan umat Muslim sebanyak 2,5 persen.

“Gua 10 persen!” ujar Gilbert dilihat melalui ungghan akun Instagram @daulatrakyat.official Selasa, 16 April 2024.

Bukan cuma itu, Gilbert juga menyinggung persoalan wudhu yang dilakukan umat Muslim sebelum melaksanakan salat. Dia bilang, pelaksanaan salat amat sulit dibanding ibadah dalam keyakinannya.

Lalu, Gilbert menyebut gerakan salat membuat lelah. Kata dia, hal itu berbeda dengan ibadahnya yang tak menguras banyak tenaga lantaran hanya berdiri bernyanyi dan bertepuk tangan.

Pendeta Gilbert Minta Maaf

Memantik sorotan dan kecaman, pendeta Gilbert Lumoindong menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ceramahnya. Dia tak manafikan ceramahnya memantik kegaduhan terkait salat dan zakat dalam Islam.

Permohonan maaf itu ia sampaikan saat bertemu Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK di kediamannya daerah Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Senin, 15 April 2024. Gilbert sengaja menemui JK untuk mengklarifikasi videonya yang viral.

"Saya didatangi dan berjumpa dengan Pendeta Gilbert dan juga teman-temannya. Saya ditemani oleh Profesor Kamaruddin dan Profesor Imam, Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI). Tadi kami dijelaskan oleh Pak Pendeta tentang video yang beredar, yang menimbulkan tentu banyak pihak terkejut,” kata JK di Jakarta Selatan pada Senin, 15 April 2024.

JK mengaku terkejut dan kecewa melihat video tersebut. Sebab, menurut JK, hidup di Negara Indonesia harus penuh saling menghargai.

"Saya sih terkejut, kecewa juga waktu melihat itu dan dijelaskan, karena bagi saya hidup di negeri yang tercinta ini kita saling menghargai satu sama lain," jelas JK.

"Apapun agama kita, kita harus toleransi. Untuk toleransi harus saling menghargai,” ujarnya.

Gilbert memohon maaf atas pernyataannya dalam video yang memantik kegaduhan itu. Gilbert berdalih tak ada niatan untuk mengolok-olok atau menghina umat Islam.

"Pertama-tama, dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah Pilpres, mau menyambut Pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri, hari raya yang baik. Dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan Kristus menyambut kenaikan ke sorga, saya pikir ini suasana yang seharusnya baik,” jelas Gilbert.

Maka itu, Gilbert sekali lagi menyampaikan permohonan maaf atas video yang beredar membuat kegaduhan tersebut.

“Sekali lagi, saya meminta maaf atas segala kegaduhan. Beberapa catatan yang perlu saya garis bawahi yang pertama pasti tidak ada niat saya untuk mengolok-olok apalagi menghina, sama sekali tidak," jelas dia.

Gilbert menduga masyarakat merespons videonya dengan sudut pandang yang berbeda. Ia juga menduga ada yang mengedit video itu hingga menimbulkan kegaduhan.

"Penjelasan yang lengkap sebetulnya itu sebagai auto kritik umat kristiani, di mana saya bilang bahwa ibadahnya orang muslim misalnya cukup setengah mati. Kenapa setengah mati? Karena berat, sehari lima kali," tutur Gilbert.

"Kita orang Kristen seminggu sekali, udah itu seminggu sekalinya juga duduknya santai-santai. Kalau ini (muslim) ada gaya-gayanya, gerakannya yang tidak boleh salah,” ujarnya.

Ilustrasi mobil polisi.

Klaim Bakal Usut Polisi Peras Penonton DWP Asal Malaysia, Propam Polda Metro Diturunkan

Polda Metro Jaya berjanji akan profesional terkait kasus pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024