Wakil Bupati Sindir Bupati Manggarai yang Pecat Ratusan Nakes

Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut .
Sumber :
  • tvOne-Jo Kenaru

Manggarai- Pemecatan 249 tenaga kesehatan non Aparatur Sipil Negara (non-ASN) Kabupaten Manggarai, Provinsi  Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Bupati Heribertus Nabit  tanpa melibatkan Wakil Bupati Heribertus Ngabut menjadi sorotan publik.

Anak Buah Prabowo Janji Perbaiki Jalan Rusak di Manggarai Sepanjang 536,5 Km

Namun, selama bola panas pemecatan ini bergulir, hanya Bupati Nabit yang dikecam. Sedang Wakil Bupati Heribertus Ngabut tidak tersorot. Tidak sedikit tudingan yang dilayangkan menilai Wabup Ngabut cuci tangan seperti tokoh Pilatus dalam drama penyaliban Yesus Kristus.

Dialog nakes dengan Komisi A DPRD Manggarai.

Photo :
  • tvOne-Jo Kenaru
Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Menjawab tudingan itu, Wakil Bupati Heribertus Ngabut akhirnya buka suara soal pemecatan nakes maupun tentang kewenangan dia sebagai Wakil Bupati yang terkadang seperti ban serep.

Hubungan Bupati Nabit dan Wakil Bupati Ngabut, terendus pecah. Pasangan yang tenar dengan akronim H2N (Heri Nabit-Heri Ngabut) pada pilkada 2020 disebut-sebut  tak lagi tampil bersama di depan publik sejak awal 2023. 

Nakes Muda Jatim Siap Menangkan Khofifah: Sudah Bekerja Nyata di Periode Pertama

Heribertus Ngabut yang memutuskan tak lagi maju bersama Heribertus Nabit pada pilkada 27 November 2024 mendatang malah 'curhat' tentang dirinya sebagai Wakil Bupati yang tak dilibatkan dalam banyak hal termasuk isu yang lagi viral, 249 nakes non ASN dipecat serta honor mereka tak dibayar  dari Januari sampai Maret 2024.

Dari media, Ngabut mengetahui alasan pemecatan yang diduga kuat karena ratusan nakes membawa sejumlah aspirasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi A DPRD Manggarai pada 6 Maret 2024. 

"Demo itu cara rakyat mau berdiskusi dengan pemerintah. Tidak apa-apa. Kalau saya mereka datang sebanyak-banyaknya boleh. Demo itu kan ujungnya tidak ada niat untuk menghancurkan sebuah pemerintahan. Tidak ada itu cara rakyat untuk berdiskusi.  Jangan lalu ditangkap kalau ada demo berarti pemerintahan dan pembangunan itu buruk, belum tentu. Sebanyak-banyaknya juga datang tidak apa-apa mereka mau curhat tapi ingat mereka bawa beban pulang itu harus berganti dengan sukacita. Pasti ada solusi," ungkap Ngabut usai mendaftar sebagai bakal calon bupati di Sekretariat Demokrat Manggarai, Senin 15 April 2024.

Mantan Kepala Badan Kesbangpolinmas Kabupaten Manggarai ini menyebut, jika dia dilibatkan maka tidak akan ada pemecatan sebab ratusan nakes non ASN yang ada sekarang telah mengabdi sejak lama dan penggajian mereka memang rutin dianggarkan dalam APBD tiap tahun.

Nakes mendatangi gedung DPRD Manggarai NTT

Photo :
  • tvOne-Jo Kenaru

"Kalau memang ada hak mereka di situ ya berikan. Hak dia apa misalnya SPK, honornya. Apa juga inspirasi lain barangkali bisa kami dipertimbangkan jadi ASN tanpa tes PPPK itu harapan yang bisa dikerjakan oleh pemerintah pusat. Tapi apa yang menjadi hak dia saat ini dipertimbangkan untuk diberikan. Demo itu kan mau menyampaikan kegusaran hatinya yang perlu direspon segera oleh pimpinan apa saja. Kalau tempo hari mereka bertemu saya saya pastikan mereka sukacita," tekan Ngabut.

Lebih lanjut, bekas Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai ini menyinggung kewenangan dirinya sebagai Wakil Bupati yang tak selalu dipakai dalam penentuan arah kebijakan dan keputusan yang diambil Bupati Heribertus Nabit.

"Ada (minta pendapat) tapi sedikit. Ada orang mungkin menilai kalau saya tidak kooperatif tidak bertanggung jawab. Bisa saja tapi menurut saya orang yang bertanggung jawab. Secara konstitusional secara hukum itu tidak boleh dipaksa meskipun kalau dalam pendapat pribadi mandat itu tidak diberikan bisa berkontribusi mengganggu jalannya pemerintahan dan birokrasi," sebut dia.

Alasan berpisah dari Nabit

Salah satu motivasi besar Heri Ngabut berpisah dari Heri Nabit dan maju sebagai bakal calon bupati pada pilkada 2024 untuk merubah tradisi itu di mana posisi wakil bupati kerap dibikin kerdil oleh bupati.

"Saya mau jadi bupati supaya merubah itu. Kalau terpilih maka mandat akan diberikan cukup luas kepada wakil bupati supaya dia bisa berekspresi. Konteks visi misi bukan milik bupati saja itu milik wakil bupati juga. Satu paket ya sehingga kalau mau sukses ya sukses sama-sama gagal sama-sama," ujar Ngabut lagi.

Wartawan lantas mencecar Heribertus Ngabut, apa benar Bupati Heribertus Nabit 'pelit' meminta pertimbangan wakil bupati khususnya untuk menangani hal-hal strategis.

"Ada juga tapi terbatas. Begini ya yang punya kebijakan itu bupati.  Tugas wakil memberi masukan. Pertimbangan diminta ataupun tidak. Ada juga ruang itu tapi masih agak terbatas," imbunnya.

Para nakes yang dipecat Bupati Heribertus menyampaikan permohonan maaf

Photo :
  • Jo Kenaru

Disampaikan Heri Ngabut, pelajaran demi pelajaran ia petik selama mendampingi Bupati Heribertus Nabit memimpin Manggarai sejak 16 Februari 2021 lalu.

Saat ini, Ketua Bappilu Partai Golkar Manggarai ini sedang menjajaki siapa bakal calon wakil yang akan bersamanya bertarung di Pilkada Manggarai, 27 November 2024 mendatang.

"Saya akan memilih bakal calon wakil yang satu irama dengan saya. Dan kalau kami terpilih dia pasti bahagia saya buat. Kalau kami bahagia kerja dengan sukacita, birokrasi sehat rakyat juga senang," tutupnya. (Jo Kenaru/NTT)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya