Diduga Bunuh Diri, Anton Bahrul Nekat Terjun ke Sungai Brantas

Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR dan BPBD Jombang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Jombang – Anton Bahrul (43) warga Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri menceburkan ke sungai Brantas.

Pemprov DKI Jakarta Alokasikan Rp 4,1 Miliar untuk Modifikasi Cuaca Atasi Banjir

Petugas operasi pencarian dan pertolongan BPBD Kabupaten Jombang, M Syahroni mengatakan semula korban mengendarai sepeda angin miliknya dari rumah menuju ke lokasi kejadian.

"Korban ini mengayuh sepeda menuju ke Dam Karet, tiba-tiba melepas celana (langsung menceburkan diri ke sungai) dan tidak kembali setelah kurang lebih 2 jam," kata Syaroni pada Senin, 15 April 2024.

Kasus Bunuh Diri Marak gegara Pinjol Ilegal, Puan Minta Pemerintah Punya Langkah Konkret

Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR dan BPBD Jombang

Photo :
  • VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)

Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian, kata dia, diketahui bahwa setelah dua jam menceburkan diri di dalam sungai, korban tak kunjung keluar.

Ribuan Rumah Terendam Banjir Rob di Karawang

"Setelah dua jam, saksi ini hanya mendapati sandal, baju dan sepeda korban. Selanjutnya, saksi-saksi ini melaporkan ke BPBD Kabupaten Jombang," ujar Syaroni. 

Setelah mendapatkan laporan dari warga, anggota BPBD langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan upaya penyusuran terhadap korban di sungai tersebut.

"Kita lakukan upaya penyusuran, dari bawah, dari Tambangan Kesamben sampai ke TKM (titik kejadian musibah)," tutur Syaroni. 

Ia menegaskan upaya penyusuran awal belum membuahkan hasil, dan selanjutnya Tim BPBD melakukan koordinasi dengan perangkat Desa serta sejumlah saksi untuk dilakukan penyusuran kedua.

"Kita lanjutkan lagi penyusuran yang kedua, dari Dam Karet menuju ke Kesamben atau ke Tambangan Betro, dan hasilnya nihil," katanya.

Menurut dia, pasca dilakukan upaya penyusuran dua kali dan tanpa membuahkan hasil. Sesuai SOP, kata dia, tim pencarian selanjutnya menghentikan upaya penyisiran dan dilanjutkan pada Selasa, 16 April 2024, dengan melibatkan Tim SAR Surabaya.

"Sejauh ini hasilnya nihil, masih belum ada tanda-tanda, dan operasi kita hentikan pada pukul 17.00 WIB. Besok kita lakukan pencarian lagi, sambil nunggu tim dari Surabaya karena ini masih perjalanan ke Jombang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya