Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Sumatera Utara -Â Puncak arus balik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, terjadi selama tiga hari sejak 13 hingga 15 April 2024. Namun, arus balik ekstrim terjadi Minggu 14 April 2024.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumatera Utara, Agustinus saat dikonfirmasi VIVA pada Senin, 15 April 2024. Ia mengatakan hari ini aktivitas pemudik terus bergerak dari berbagai daerah masuk ke Sumatera Utara.
"Puncak arus balik estimasi paling tinggi Minggu kemarin. Tapi, puncak arus mudik sudah terjadi sejak Sabtu, Minggu dan Senin," kata Agustinus.
Agustinus mengungkapkan dalam pengamatan pihaknya bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Utara, arus balik Lebaran lebih terurai karena terjadi dalam periode selama tiga hari tersebut.
Masyarakat yang sudah mulai bekerja dan sekolah akan pulang kembali pada Minggu. Sedangkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) akan bergerak pulang pada Senin, karena Selasa, 16 April 2024, aktivitas perkantoran sudah kembali aktif.
"Tapi paling ekstrim pada Minggu kemarin ini. Lebih terurai Sabtu, Minggu, Senin, bisa normal volume kendaraan bermotor setelah hari Senin, ASN libur sampai hari ini," jelas Agustinus.
Agustinus menjelaskan antisipasi pada arus balik Lebaran ini dominasi kepadatan jalur mudik berada di objek wisata, sehingga menimbulkan volume kendaraan bermotor melebihi kapasitas jalan. Dampaknya, kata dia, terjadi kemacetan di sekitar lokasi wisata seperti kawasan Danau Toba, Parapat Kabupaten Simalungun dan Berastagi, Kabupaten Karo.
Menurut dia, aktivitas masyarakat cukup padat terjadi di kawasan Danau Toba untuk berlibur Lebaran. Hal itu terlihat volume kendaraan hingga penyeberangan di Danau Toba meningkat capai 62 persen.
"Dominan dilihat hari Sabtu pada lokasi wisata, luar biasa di Danau Toba untuk penyeberangan Danau Toba sudah sampai 62 persen peningkatannya," ujarnya.
Agustinus bersama stakeholder terkait melakukan pengawasan dan pemantauan jalur-jalur lalu lintas di kawasan objek wisata, termasuk melakukan pelarangan sementara kendaraan bermotor pengangkut logistik.
"Memang kita fokus tujuan wisatawan di Berastagi dan Parapat. Kalau di Berastagi sudah jelas, ada pembatasan untuk pengangkutan barang," kata Agustinus.
Agustinus menjelaskan pihaknya bersama kepolisian sudah melakukan antisipasi kemacetan parah seperti pengalihan lalu lintas di Pematangsiantar ke Parapat, sudah ada pengalihan jalan alternatif sebelum arah ke arah Medan di Parapat.
"Kalau macet, kalau volume kendaraan bermotor sudah over kapasitas, bagaimana kendaraan itu terurai dan lancar," kata Agustinus.
Agustinus menjelaskan belum 100 persen pemudik kembali ke Sumatera Utara dari berbagai daerah di Indonesia. Karena, puncak arus mudik terjadi selama tiga hari hingga besok hari.
"Kalau 100 persen pemudik balik belum, diperkirakan 100 persen besok. Kita lihat nanti data pergerakan setiap moda, bisa periode pergerakan pemudik," kata Agustinus.
Agustinus mengimbau masyarakat dan pengguna kendaraan bermotor untuk tertib lalu lintas, mengikuti rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan untuk antisipasi terjadi kemacetan yang parah.
“Pada prinsipnya, pengguna jalan ini kalau daerah wisata, kalau kepadatan lalu lintas pasti terjadi itu, traffic pasti terjadi kepadatan. Kalau terjadi kemacetan jangan mengambil lajur lawan arah, itu akan menimbulkan kemacetan yang parah," jelas Agustinus.
Sebab, kata Agustinus, kerap pengguna kendaraan bermotor bila terjadi kemacetan itu mengambil lajur lawan arah sehingga menimbulkan macet parah.Â
"Kalau semua tertib, tidak mengambil lajur lawan arah, kemacetan dapat segera terurai dengan cepat. Kadang ini enggak, dilapis-lapis jadi macet parah. Mengurangi yang stagnan itu sulit," jelas Agustinus.
Agustinus menambahkan dalam pemantauan aktivitas lalu lintas selama arus mudik, pihak Dinas Perhubungan Sumatera Utara menggunakan aplikasi Google MAP hingga melakukan koordinasi antar instansi melalui virtual di Zoom Meeting.
"Monitor dengan teman-teman Polda Sumut melalui zoom, di google map kuning mendekati merah, langsung dilihat titik kemacetannya, apa penyebabnya. Sekarang lebih gampang," tutur Agustinus.