Macet Parah Menuju Pelabuhan Merak, Pemudik Istirahat di Kantor Perusahaan Tol
- VIVA.co.id/Yandi Deslatama (Serang)
Merak – Kemacetan parah menuju Pelabuhan Merak masih terjadi. Kepadatan kendaraan pemudik yang nyaris tidak bergerak itu masih berlangsung hingga pagi ini, Minggu, 7 April 2024.
Fery Dian, pemudik asal Cikupa, Tangerang, Banten berangkat dari rumahnya pada Sabtu malam, 6 April 2024, sekitar pukul 23.00 WIB. Hingga kini, pukul 08.50 WIB, dia masih terjebak macet di Tol Tangerang Merak.
Fery belum berhasil sampai di Pelabuhan Merak dan terjebak kemacetan sekitar 9 jam lamanya. Dia bersama istri dan seorang anaknya yang masih kecil, akan pulang kampung ke Kota Agung, Lampung.
Melepas penat, lelah dan kantuk, Fery bersama keluarganya akhirnya menghabiskan waktu beristirahat di kantor Astra Tol Tangerang Merak. Mobilnya, ditinggalkan di sekitar KM96 atau mereka harus berjalan sekitar 2 km untuk sampai di lokasi istirahatnya di GT Merak yang berada di KM98.
"Dari Cikupa jam 23.00-an, itu kan dari Pasar Cikupa ke gerbang tol kak deket itu. Bener-bener macet itu sekitar jam 03.00 WIB tadi," ujar Fery Dian ditemui di kantor Astra Infra Toll Tangerang Merak, Minggu, 7 April 2024.
Putranya memilih bermain di sekitar lokasi mereka beristirahat dengan pantauan kedua orang tuanya. Fery tidak tahu harus menunggu berapa lama lagi untuk sampai di Pelabuhan Merak dan kampung halamannya di Lampung.
"Kalau ditanya prediksi sampai Merak, saya enggak tau prediksinya. Dari jam 05.00-an udah enggak bisa kemana-mana. Enggak sama sekali (ke rest area)," terangnya.
Senasib, pemudik lainnya, Abdul Muslim yang berangkat dari Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 06 April 2024, pukul 13.00 WIBÂ hingga kini Minggu pagi pukul 08.30 WIB, dia belum sampai di Pelabuhan Merak dan masih terjebak kemacetan di Tol Tangerang Merak.
"Di rest area KM 68 sekitar jam 01.00 tadi. Udah beli tiket juga. Tadi kan stuck, jalan sebentar, stuck lagi," ujarnya.
Pantauan di kantor Astra Infra Toll Tangerang Merak, tepat di samping GT Merak, banyak pemudik yang memilih keluar mobil untuk melepas penat. Mereka memilih ke toilet, bermain dengan anak-anak, hingga merebahkan badan dengan alas sekadarnya di pinggir jalan.