BMKG: Waspadai Abu Vulkanik Gunung Marapi Ganggu Aktivitas Penerbangan

Gunung Marapi, Sumbar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

Padang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman melaporkan abu vulkanik erupsi Gunung Marapi serta cuaca ekstrem berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

"Untuk angkutan Lebaran ini kita tidak hanya mewaspadai sebaran abu vulkanik, namun juga potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Sumatera Barat," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di Padang, Jumat, 5 April 2024.

Menyikapi dua potensi ancaman tersebut, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Pertama, terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan otoritas bandara.

Libur Nataru, Bali dan Surabaya Dominasi Penerbangan Terpadat di Bandara Soetta

Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar

Photo :
  • Dokumentasi Angkasa Pura II

BMKG terus mengantisipasi perkembangan sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi, yang dikhawatirkan mengarah ke BIM yang berada di Kabupaten Padang Pariaman.

10 Wilayah Sulsel Dilanda Banjir, Kota Makassar-Barru Paling Parah

"BMKG akan terus memantau sebaran abu vulkanik ini. Namun, kalau sudah mengarah ke bandara, kita menyiapkan sejumlah skenario terkait angkutan Lebaran," ujar dia.

Kemudian, terhitung 1 hingga 10 April 2024, BMKG mencatat dan memprediksi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Provinsi Sumatera Barat. Instansi itu mengkhawatirkan kondisi hujan dengan intensitas tinggi mengganggu aktivitas kebandarudaraan.

"Yang kita khawatirkan itu hujan lebat, angin kencang, petir hingga puting beliung yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan," ucap dia.

Pesawat Wings Air di Bandara Internasional Minangkabau Padang, Sumatra Barat, pada Senin, 11 Juni 2018.

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Ia menambahkan untuk angin kencang dan puting beliung berpotensi terjadi pada sore hari. Sementara hujan deras berpeluang terjadi saat siang dan malam hari.

Mengingat dua ancaman alam tersebut dapat terjadi kapan saja, BMKG Stasiun Minangkabau terus bersiaga dan memantau perkembangan sebaran abu vulkanik maupun cuaca ekstrem selama arus mudik dan balik Lebaran 1445 Hijriah.

"BMKG terus memantau perkembangan cuaca ekstrem ini dan sudah mengantisipasi dari awal," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya