Menag Yakin Populasi Muslim Digeser Pakistan Tak Berdampak Apapun Termasuk Kuota Haji

Menag Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • Kemenag

Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meyakini populasi Muslim Indonesia yang digeser oleh Pakistan sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, tak akan berdampak apapun, termasuk dalam penentuan kuota jemaah haji.
 
"Ya, kuota haji kan per seribu ya, saya kira tidak akan berpengaruh pada kuota haji. Karena hitungannya itu per seribu satu jamaah haji, jadi tidak akan ada pengaruhnya," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Kamis, 4 April 2024.
 
Sebelumnya World Population Review melaporkan penduduk beragama Islam di Pakistan saat ini mencapai 240,8 juta jiwa atau 98,19 persen dari total populasi negara.

Pengembangan Opsi Lahan Kampung Haji Indonesia di Arab Dinilai jadi Kunci Biaya Makin Murah

Ilustrasi umat muslim menjalankan ibadah salat Tarawih.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

 
Di urutan kedua, Indonesia mencatatkan sebanyak 236 juta jiwa penduduk beragama Islam atau 84,35 persen dari total populasi negara tersebut.

Pindah ke Negara-negara Ini Bakal Dibayar Hingga Rp1 Miliar, Minat?

 
Yaqut mengatakan bahwa Islam bukanlah sesuatu hal yang mesti dihitung secara kuantitas atau hitung-hitungan. Justru Islam mesti dipandang sebagai kualitas dalam merawat kehidupan.
 
"Dan Islam itu tidak banyak-banyakan, Islam itu soal kualitas, bukan kuantitas," kata dia.
 
Sementara itu Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan dalam sebuah laporan Islam bakal menjadi agama mayoritas dalam beberapa tahun ke depan.

Jumlah Orang Miskin di RI Capai 24,06 Juta Orang pada September 2024

Ilustrasi ibadah haji.

Photo :
  • MCH 2023

 
Namun ia menyoroti bukan perihal angka, tetapi menunjukkan bahwa Islam menjadi agama yang semakin menarik karena dirasakan signifikasinya dalam kehidupan.
 
"Islam tidak hanya di Timur Tengah, tapi di Asia Timur dan Eropa luar biasa (ketertarikannya)," kata Kamaruddin. (ant)

VIVA Militer: Milisi Uighur Xinjiang, China

Solidaritas Muslim yang Terkikis di Turkistan Timur

Bagi rakyat Turkistan Timur, perjuangan mereka untuk memulihkan kemerdekaan adalah perjuangan eksistensial. Karena mereka hanya punya dua pilihan: merdeka atau musnah.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025