BMKG: Angin Kencang hingga Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi sampai 11 April

Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan terdapat potensi terjangan angin kencang, kilat, petir, hujan lebat hingga gelombang tinggi di wilayah Indonesia sampai dengan 11 April 2024.

Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 17-23 Desember 2024

“Dalam menuju 11 April ini ada variasi yaitu pada 4-7 April diprediksi ada wilayah yang mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 4 April 2024.

Dwikorita menyebutkan beberapa wilayah pada 4-7 April 2024 diperkirakan mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bangka, dan Lampung.

Dishub Jakarta Siapkan 10 Kapal untuk Kirim Pangan ke Kepulauan Seribu

Angin Kencang di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat

Photo :
  • BNPB

Selain itu, juga berpotensi terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

BMKG Modifikasi Cuaca di Titik Rawan Bencana dan Jalur Mudik

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara pada 8-11 April 2024 beberapa provinsi akan mengalami hujan lebat seperti di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

Selanjutnya Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Ilustrasi Gelombang Tinggi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Dwikorita menjelaskan potensi angin kencang, kilat, petir, hujan lebat, dan gelombang tinggi tersebut diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan-awan hujan yang sudah mulai melintasi kepulauan di Indonesia.

Tak hanya MJO, terdapat juga fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator serta hangatnya suhu muka air di Kepulauan Indonesia.

BMKG pun baru saja mendeteksi munculnya Bibit Siklon Tropis baru yaitu Bibit Siklon 96S yang muncul di sekitar Laut Sawu dan saat ini pada posisi 10,2 derajat Lintang Selatan serta 121 derajat Bujur Timur.

"Kemunculan Bibit Siklon Tropis dan signifikansi dinamika atmosfir tersebut mampu memicu cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor," katanya. (ant)

Helikopter BMKG mendarat darurat di Maros, Sulsel

Diterjang Cuaca Buruk, Helikopter BMKG Mendarat Darurat di Maros

Helikopter mendarat di Lapangan Kassi Kebo Maros Baru, sekitar pada Selasa, 17 Desember 2024, sore sekitar pukul 15.30 Wita.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024