Sampah Jadi Momok Bagi Pemda DIY saat Libur Lebaran 2024

TPST Piyungan DIY
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Yogyakarta - Sebanyak 11,7 juta pemudik diperkirakan akan masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama masa libur Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024. Selain masalah kemacetan, Pemerintah Daerah DIY juga berupaya mengantisipasi masalah lonjakan sampah di wilayahnya.

Rayakan Natal Sendirian, Nita Gunawan Pilih Pergi ke Korea Selatan

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono mengatakan masalah sampah menjadi perhatian serius pihaknya. Hal ini disebabkan adanya lonjakan jumlah pemudik yang masuk ke DIY dimasa Lebaran 2024.

Beny menerangkan, koordinasi lintas sektor untuk mengatasi permasalahan itu sudah dilakukan. Sejumlah upaya mengatasi lonjakan sampah juga akan diterapkan.

8 List Film Netflix Akhir Tahun: Bikin Liburan Makin Seru!

"Kuota (sampah di TPST Piyungan) sampah sudah kami batasi. Pengolahan dan pemilahan sampah sudah dimulai dan harus dimulai. Kami sudah bicara di Yogyakarta diperkirakan (sampah) akan menumpuk," ucap Beny dikutip Selasa, 2 April 2024.

TPST Piyungan DIY

Photo :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Komeng Cek Arus Liburan Nataru di Tol Cipularang-Padaleunyi, Ini Hasilnya

Tentu, Beny menyebut Pemerintah Daerah DIY ingin membersihkan sampah yang ada di depo-depo untuk mengetahui jumlah tumpukan sampah saat liburan Lebaran nanti.

"Kami ingin mengenolkan sampah di depo-depo. Supaya kita lihat berapa sih tonase penimbunannya. Kurang lebih bisa mencapai 1000 ton yang berhenti di depo," kata Beny.

Sementara Plh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati menerangkan sampah dari wisatawan yang berada di hotel maupun desa wisata sebenarnya sudah dikelola dengan baik. Pihak hotel, lanjut Anita, sudah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengatasi sampah.

Menurut dia, permasalahan justru ada pada pengelolaan sampah rumah tangga. Sehingga, lanjut dia, perlu dibangun kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.

"Hotel-hotel sudah bekerjasama dengan pihak ketiga, seperti startup greentech dalam mitigasi permasalahan sampah dan limbah makanan," ucap Anita.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya