Faisal Basri di Sidang MK: Bansos El Nino Diberikan Hanya Demi Dongkrak Perolehan Suara

Pengamat Ekonomi Faisal Basri (Foto/antara)
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Ahli yang dihadirkan kubu Anies-Muhaimin (Amin), Faisal Basri mengatakan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) El Nino diberikan pemerintah hanya demi untuk meningkatkan perolehan suara bagi pasangan capres dan cawapres tertentu. Hal tersebut dikatakannya ketika mengikuti sidang sengketa hasil pilpres 2024 yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK).

Buka Situs Pemerintah Ini untuk Cek NIK KTP Terdaftar Penerima Bansos atau Tidak

Diketahui, sidang agenda pemeriksaan saksi itu digelar di gedung MK pada Senin 1 April 2024.

"Jadi nyata bahwa El Nino ini kebutuhan untuk meningkatkan suara, only that, dari segi data itu, ini yang sangat memilukan dan seolah-olah kita semua bodoh," ujar Faisal Basri di ruang sidang.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Bansos El Nino itu, klaim Faisal, sengaja digelontorkan sebagai panggung dari pihak tertentu. Fenomena alam itu dijadikan alat untuk memastikan efektivitas penyaluran bansos.

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Respons Polri soal Putusan MK Terkait Hukuman ke Aparat Tak Netral di Pilkada

"Harus ditunjukkan nih yang ngasih nih pakai seragam tertentu, pesan tertentu, dan sebagainya. Jadi panggung-panggung yang diciptakan itu untuk memastikan fektivitas bansos ini semaksimal mungkin," kata dia.

Dia pun menyinggung terkait dengan bantuan serupa pada tahun 2021 silam. Pasalnya, tahun 2021 tidak ada bantuan serupa padahal dampak El Nino saat itu lebih parah dibanding tahun 2023.

"Kalau kita lihat jumlah kekeringan, jumlah banjir dan cuaca ekstrem lebih parah tahun 2021 dari pada 2023, kenapa 2021 ndak ada (BLT) El Nino?" ucap Faisal.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024