Mayjen Izak: Dengan Kekuatan Senjata, TNI Mudah Hancurkan KKB Dalam Sekejap
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Jakarta – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan angkat bicara terkait dengan pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang sampai saat ini belum juga membuahkan hasil. Mayjen Izak mengatakan, untuk pembebasan Kapten Philip yang disandera KKB sebenarnya bukanlah perkara sulit.
Dia mengatakan, apabila TNI menggunakan kekuatan senjata dan pasukan yang dimiliki untuk membebaskan sandera, sebenarnya pembebasan Kapten Philip mudah saja dikakukan. Dia menyebut TNI memiliki kekuatan dan berbagai sumber daya untuk melawan KKB.
"Kalo kami sendiri, kami punya kemampuan. Kalau saya ingin membebaskan dia dengan kekuatan senjata, dengan kekuatan pasukan tidak sulit bagi saya," kata Mayjen Izak dalam sebuah video yang diunggah akun instagram @infokomando, dikutip Senin, 1 April 2024.
Dia meyakini, TNI sangat mampu melakukan pembebasan sandera. Karena menurutnya KKB di Papua tidak sebanding dengan KKB. "Kalau pembebasan sandera, TNI sangat mampu untuk membebaskan sandera ini, sangat mampu. Kami punya kekuatan kami punya segala-galanya untuk membebaskan sandera ini, kami bisa bebaskan dengan cepat tidak butuh waktu lama," ujar Mayjen Izak
Namun, dia mengatakan TNI memiliki sejumlah pertimbangan sebelum mengambil langkah membebaskan sandera dengan kekuatan senjata ataupun pasukan yang dimiliki. Salah satu pertimbangan yang dimaksud adalah bagaimana TNI bisa membebaskan sandera dengan tidak menimbulkan korban jiwa.
TNI juga memperhitungkan keselamatan Sandera sebelum melakukan penindakan tegas. "Tapi yang kami perhitungkan di sini, akan muncul korban-korban yang tidak perlu, korban masyarakat, korban terutama sandera sendiri beresiko, sehingga kami memilih jalan negosiasi agar semua bisa berjalan baik tanpa ada korban," pungkas Mayjen Izak.
Untuk diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Philip sejak 7 Februari 2023. Artinya, sudah setahun lebih pria asal Selandia Baru itu jadi tawanan kelompok teroris tersebut.
Penyanderaan Kapten Philip dilakukan KKB pasca pesawat Susi Air mendarat di Lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Saat itu, KKB juga membakar pesawat tersebut.
Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Ops Damai Cartenz, Ajun Komisaris Besar Polisi Bayu Suseno, pada Kamis 25 Januari 2024 mengatakan bahwa kondisi Kapten Philip masih sehat. Upaya negosiasi juga masih terus dilakukan sampai saat ini.