Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan
- VIVA/ Jo Kenaru NTT
Manggarai – Tablo atau jalan salib digelar secara kolosal di lapangan Motang Rua Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur atau NTT, pada Jumat 29 Maret 2024.
Prosesi sakral yang selalu diadakan sebelum misa Jumat Agung, ini diikuti oleh ribuan umat katolik yang datang dari seluruh paroki dalam Kota Ruteng.
Sesuai kisah aslinya, kisah sengsara Kristus dimulai saat Yesus ditangkap pasukan Romawi atas suruhan petinggi Yahudi. Penangkapan Yesus terjadi ketika dia sedang berdoa bersama para muridnya di taman Getsemani, sebuah bukit di Kota Yerusalem.
Usai ditangkap, Yesus diadili di hadapan Pilatus, pejabat perwakilan kerajaan Romawi kala itu. Drama penyiksaan Yesus terjadi sejak di praetorium atau Istana Pilatus.
Dalam literatur Katolik, praetorium Pilatus berada di tembok barat Kota Yerusalem Lama, di kawasan yang sekarang meliputi kawasan Armenia.Â
Kendati menyatakan tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tapi hak hukum yang dipegang Pilatus pun timpang. Petinggi Yahudi ngotot menyalibkan Yesus dengan dalil tanpa dasar. Pilatus yang identik dengan penguasa 'cuci tangan' menyerahkan Yesus untuk didera.
Yesus yang adalah anak tanah Yahudi dianggap musuh bersama karena mengaku anak Allah dan juru selamat.
Tablo Disaksikan Ribuan Umat
Drama penangkapan Yesus, disaksikan ribuan umat Nasrani yang berkumpul dan lamentasi di lapangan Motang Rua.
Umat yang datang merupakan jemaat Paroki Katedral, Paroki Santu Mikael Kumba, Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot, Paroki Kristus Raja Mbaumuku, Paroki Ekaristi Ka Redong, Paroki Santu Vitalis Cewonikit dan Paroki Santu Nikolaus Golo Dukal. Ditambah biarawati dari berbagai kongregasi.
Sedangkan tablo yang dibawakan secara kolosal, dibawakan puluhan Orang Muda Katolik (OMK) Pax Kristi Paroki Kristus Raja Mbaumuku.
Jalan Salib ke Paroki-paroki
Fragmen penangkapan Yesus sekaligus membuka prosesi jalan salib ke masing-masing paroki melewati ruteng yang telah ditentukan.
Sementara tablo menuju paroki Kristus Raja terus berjalan melewati 14 perhentian sesuai jumlah alur jalan salib sampai Yesus Kristus dipaku dan wafat di kayu salib. Rute tablo dari jalan protokol masuk ke jalan kelurahan.
Tidak sedikit umat mengusap air mata. Mereka larut dalam khusyuknya jalan salib yang menyajikan napak tilas nan mengerikan yang ditanggung Yesus Kristus.
Menariknya, pelaksanaan tablo di Ruteng pasti melibatkan puluhan remaja muslim. Remaja muslim dari MAN 2 Langke Rembong misalnya, tampak ikut menjaga jalannya prosesi ke Paroki Kristus Raja.
Drama jalan salib menuju Gereja Kristus Raja Mbaumuku memakan waktu 1,5 jam melewati rute sejauh 1,5 kilometer. Puluhan remaja muslim berderet pada dua sisi di depan rombongan tablo.
Ermi, siswi kelas 2 MAN 2 Langke Rembong, mengaku bersyukur dituaskan sebagai pagar betis. Baginya tugas tersebut amat berharga karena dipandang ikut menjaga toleransi antaragama di bumi Nuca Lale Manggarai.
"Sangat senang bisa terlibat menjaga prosesi sakral ini. Saya berharap kehidupan beragama di Manggarai tetap seperti ini, akrab seperti saudara dan saudari," kata Amri kepada VIVA.
Dilatih Sebulan
Paroki Kristus Raja menyiapkan drama Viat Dolorosa atau kisah sengsara Kristus sejak dari Februari 2024. Ketua Dewan Paroki Kristus Raja, Egi Teren mengatakan, tablo jalan salib dilaksanakan tiap tahun dengan personel berbeda-beda.
"Tahun ini cukup banyak ya ada 60 orang semua anggota OMK Pax Kristi. Mereka latihan selama sebulan," kata Egy Teren.
Terkait pelibatan remaja muslim pada pelaksanaan tablo Jumat Agung, diakuinya sudah menjadi tradisi pada hari raya agama.
"Tiap tahun teman-teman remaja muslim pasti terlibat menjaga prosesi  jalan salib. Ini bentuk menjaga toleransi yang dibangun sejak lama. Anak-anak OMK saat hari raya Muslim pun terlibat ya, takbiran dan salat Id pasti kita terlibat begitu juga sebaliknya saat kita misa Paskah dan Natal dar Muslim juga ikut mengamankan," terang Egi.
Jalan salib adalah sebuah devosi yang mengarahkan pandangan spiritual pada peristiwa penangkapan dan hukuman mati yang diterima Yesus Kristus hingga peristiwa pemakaman-Nya. Dalam bahasa Latin jalan salib disebut Via Dolorosa, jalan penderitaan.
Laporan: Jo Kenaru/ NTT