Polri Telah Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Pantura Saat Arus Mudik 2024
- Korlantas Polri
Jakarta -- Korps Lalu Lintas Polri mengklaim rekayasa lalu lintas di jalur arteri pantura sudah disiapkan saat arus mudik 2024. Sebab, tidak bisa ditampik bahwa rekayasa lalu lintas di jalan tol bakal berdampak pada kepadatan di jalur arteri.
"Efek one way ini biasanya padat dan akan kita atur," ujar Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan, Kamis 28 Maret 2024.
Dia mengatakan, rekayasa lalu lintas di jalur arteri bakal dimulai dari Cirebon jika memang kondisi lalu lintas telah mulai masuk kategori padat. Kepadatan kendaraan sendiri bakal diukur dengan traffic counting yang ditempatkan di pintu-pintu tol dan jalur arteri. "Biasanya kepadatan di kota Cirebon, kita akan alihkan ke Indramayu," ucap Aan.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan
- Antara
Lebih lanjut, dia mengatakan, saat traffic counting menunjukkan adanya kepadatan, maka bakal diberlakukan rekayasa lalin yang telah disiapkan. Mulai dari one way, pengalihan arus, contra flow, hingga delaying system.
Untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan di momen libur Lebaran tahun 2024 ini, Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Kementerian PUPR, akan melakukan pengaturan lalu lintas guna memperlancar arus mudik dan arus balik di periode tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno menegaskan, hal itu telah secara resmi ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB), tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 H.
"Di samping adanya pembatasan angkutan barang, saat libur lebaran nanti akan ada pengaturan lalu lintas yang meliputi sistem satu arah (one way), sistem lajur pasang surut/tidal flow (contra flow), dan sistem ganjil-genap," kata Hendro dalam keterangannya, Jumat, 15 Maret 2024.
Anggota Polri Masih Perlu Senjata Api meski Ada Kasus-kasus Penyalahgunaan, Menurut DPR
Ketua Komisi III DPR menilai bahwa anggota Polri masih perlu dipersenjatai dengan senjata api walaupun ada beberapa kasus oknum anggota Polri menyalahgunakan senjata api.
