Gempa Susulan Masih Terus Muncul, Jumlah Pengungsi di Pulau Bawean Kian Bertambah
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Gresik – Gempa susulan terus terjadi hingga Rabu, 27 Maret 2024, setelah peristiwa gempabumi Magnitudo 6,5 yang berpusat di Perairan Tuban, Jawa Timur, beberapa hari lalu. Jumlah warga yang mengungsi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, terus bertambah.
Sebagian dari warga yang mengungsi dilaporkan sudah mulai diserang penyakit. Imbas guncangan gempa, kawasan Pulau Bawean merupakan daerah terdampak paling parah.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim hingga Rabu sekitar pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi di Pulau Bawean yang berasal dari Kecamatan Sangkapura dan Tambak sebanyak 34.049 jiwa. Rinciannya, pengungsi anak-anak 10.460 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa, dan lansia 5.030 jiwa.
Dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah, BPBD Jatim bersama Tim Gabungan dari BPBD Gresik, TNI, Polri dan relawan akan menambah pendirian tenda darurat. Fungsi tenda itu untuk warga pengungsi hingga tenda dapur umum.
Hingga Rabu hari ini, sudah 25 tenda berdiri untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Di antaranya, 2 unit tenda pengungsi, 2 unit tenda keluarga Dom, 20 unit tenda keluarga BNPB dan satu unit tenda dapur umum.
Lalu, Rabu hari ini juga sudah didirikan 2 tenda baru berukuran 4x4 meter.
"Tenda didirikan di Dusun Gunungmas dan Dusun Raba, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangannya.
Selain tenda, Tim BPBD Jatim juga berupaya melakukan pendistribusian bantuan logistik dari posko induk di Kecamatan Sangkapura ke beberapa titik. Pendistribusian itu seperti Posko Dapur Umum (DU) Tagana di Kecamatan Tambak dan Posko DU TNI di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sangkapura.
Sementara, sebagian warga Bawean yang tinggal di tempat pengungsian mulai terserang penyakit. Diduga salah satu pemicunya karena pengungsi kepikiran lantaran mesti tinggal di tenda darurat.
"Kemudian istirahat tidak cukup. Ditambah lagi mungkin tidur mereka kurang lelap, akhirnya memicu tensinya naik," kata Ketua Pos Komando Tanggap Darurat bidang Kesehatan Pemkab Gresik dr Rini Suliatyoasih.
Adapu untuk mendukung kondisi kesehatan para pengungsi, tenaga kesehatan terus diterjunkan untuk memberi pelayanan keliling bagi masyarakat terdampak gempa di Pulau Bawean. Jika ada laporan gangguan kesehatan yang dialami warga, tenaga kesehatan langsung berikan obat untuk mengantisipasi gejala yang lebih berat.