Pembangunan Jalan Kelok 18 di Jalur Lingkar Selatan akan Berdampak ke Pariwisata Gunungkidul

Lokasi Kelok 18 di Gunungkidul (dok.istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Yogyakarta – Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Gunungkidul bakal memiliki Kelok 18 atau jalan baru Kretek-Girijati di Kapanewon Purwosari. Kelok 18 yang ditargetkan selesai tahun 2024 ini diyakini berdampak positif ke sektor pariwisata Gunungkidul.

Kementerian Agama Raih Predikat 'Sangat Baik' dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024

"Menurut pandangan kami jelas sangat berdampak terhadap kepariwisataan, khususnya yang ada di Gunungkidul. Karena kan Jalur Jalan Lintas Selatan yang terbangun di Kelok 18 merupakan sambungan dari Jawa Timur bahkan sampai Jawa Barat," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Supriyanta, Rabu 27 Maret 2024.

Supriyanta menyebut dampak positif ini akan dirasakan di wilayah Kapanewon Panggang dan Purwosari dimana di wilayah itu terdapat sejumlah destinasi wisata seperti pantai selatan. Jika ada wisatawan dari arah wilayah Solo atau Jawa Timur, akan terkendala akses jalan ke lokasi. 

Bamsoet Dorong Kadin Jadi Kekuatan Ekonomi yang Sejajar dengan Politik, Begini Caranya

Selain itu, di dekat Kelok 18, selain objek wisata pantai juga ada kawasan Paralayang Watu Gupit, Gua Cerme, dan sebagainya. 

"Misal dengan bus besar kan sulit sampai di situ, sehingga Watu Gupit dan Kesirat itu, daya tarik yang ada di sana ini dengan dibangunnya Kelok 18 yang langsung terhubung dengan Bantul. Ini Insyaallah sangat mendukung, baik dari sisi peningkatan jumlah kunjungan maupun dari sisi pengembangan ekonomi masyarakat, misalnya dengan jasa usaha ataupun usaha pariwisata yang ada di sekitar tersebut," ucap Supriyanta.

Jurus Misbakhun Bimbing Kepala Desa Kelola Dana Desa

Supriyanta menerangkan nantinya di kawasan Kelok 18 juga akan dibangun rest area yang bisa menjadi tempat istirahat dan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri. Sebab, rest area ini akan lebih menangkap view panorama alam sekitar.

"Khusus untuk DIY Kelok 18 kan juga tersambung dengan bandara YIA (Yogyakarta International Airport). Sehingga tentu karena kunjungan ini tidak hanya dengan kendaraan darat misalnya bus dan sebagainya, tapi sekarang mulai banyak dengan pesawat sangat berdampak terhadap peningkatan kunjungan," imbuhnya.

Pihaknya pun berharap pembangunan Kelok 18 yang merupakan program pemerintah pusat ini segera rampung.  

"Iya kalau keinginannya lebih cepat lebih baik tapi kan semua pakai perencanaan, dan direncanakan Oktober 2024 selesai karena ini proyek pemerintah pusat. Apalagi Kelok 18 ini topografinya berbukit, tanjakan tajam sehingga pengelola jalan harus memastikan keamanan pengguna jalan terjaga," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan proyek Kelok 18 ini dikerjakan dengan teliti dan sesuai dengan prosedur yang benar. Sebab wilayah tersebut berada dalam ketinggian, kemiringan, dan struktur tanah yang labil. 

"Jangan sampai seperti proyek yang berada di wilayah utara setelah kita resmikan bangunan ambles, ini akan menjadi ramai di masyarakat," ujarnya belum lama ini 

Sunaryanta juga menegaskan penghijauan JJLS nantinya dapat menggunakan tanaman keras dengan jenis flamboyan. Tanaman ini juga akan ditanam di seluruh wilayah Gunungkidul.

"Sudah kita canangkan, dan penghijauan nantinya di Kelok 18 ini juga memakai jenis tanaman flamboyan," ujarnya.

Selain itu, purnawirawan TNI AD ini mengungkapkan bahwa total ada 76 kilometer JJLS yang melewati wilayah Gunungkidul. Rinciannya, mulai dari Kapanewon Girisubo hingga Purwosari.

"Wilayah timur sudah selesai dan terhubung hingga Jawa Timur, jadi tinggal wilayah barat ini yang dikerjakan. Kalau sudah terhubung, nanti akses dari Gunungkidul hingga Bandara Kulon Progo bisa langsung diakses," katanya.

Dia juga memaparkan, pembangunan jalan baru Kretek-Girijati ini memiliki panjang 5,64 kilometer. Sepanjang 5 kilometer merupakan pembangunan jalan baru sisanya 640 meter berupa peningkatan jalan yakni pelebaran.

"Hingga saat ini proses pembangunan sudah mencapai 20 persen," ujarnya.

Pihaknya juga mengatakan, nantinya akan dibangun fasilitas rest area di wilayah jalan tersebut lengkap dengan gardu pandang sehingga pengguna jalan yang beristirahat dapat menikmati lepas pantai dengan view Parangtritis dan Parangkusumo.

"Elevasi tertinggi mencapai 130 meter dari permukaan laut, sehingga dapat pemandangan yang sangat bagus," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya