Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, memprediksi potensi cuaca ekstrem di Indonesia masih terjadi selama masa mudik Lebaran 2024. Maka dari itu, para pemudik diminta waspada terhadap cuaca yang terjadi selama masa mudik.

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi dan operator transportasi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawarti, dikutip dari laman BMKG, Rabu, 27 Maret 2024.

Dwikorita mengatakan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia sangat dinamis dan dapat berubah secara tiba-tiba. Sebagai antisipasi, Dwikorita menyebut masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dapat melihat informasi cuaca lebih dulu. Dia meminta masyarakat tak memaksakan diri melakukan perjalanan saat cuaca sedang buruk.

Cuaca Ekstrem Datang, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?

"Lebih baik menunggu sampai kondisi cuaca kembali normal karena sangat membahayakan perjalanan," kata dia.

Di sisi lain, Dwikorita menyampaikan prediksi cuaca selama masa mudik Lebaran 2024 yang terbagi menjadi tiga fase periodik. Pertama, fase sebelum lebaran (3-9 April 2024), BMKG memprediksi Indonesia mengalami hujan ringan hingga sedang.

Dorong Warga Beralih ke Transportasi Umum, Pramono Bakal Bangun Sistem Ride and Park Tiap 500 Meter di Jakarta

Kemudian fase kedua yaitu saat Lebaran (10-16 April 2024), cuaca di Indonesia cenderung cerah dan cerah berawan. Sementara pada fase ketiga atau setelah Lebaran (17-23 April 2024), BMKG memprediksi cuaca di bagian utara dan tengah berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. 

Membahas Permasalahan Kelas Menengah di Jakarta

Membahas Permasalahan Kelas Menengah di Jakarta

Salah satu isu yang menjadi pokok diskusi adalah penetrasi transportasi massal Transjakarta yang menjadi andalan 1,3 juta warga Jakarta untuk mobilisasi.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024